S-Line: Drakor dengan Konsep Liar yang Sayang untuk Dilewatkan, Meski Akhirnya Bikin Bingung!

Dua minggu lalu, saya baru tahu soal tren S Line di media sosial. Maklum, Instagram saya isinya cuma film, komik, buku, video hewan lucu, dan meme. Drakor ini sendiri sebenarnya mengkritik kebocoran data pribadi, tapi trennya malah sebaliknya.

Sebenarnya sudah banyak yang menulis tentang drakor ini, tapi saya tetap ingin menuangkan pendapat saya. Awalnya, saya tertarik karena jajaran aktornya: Lee Soo Hyuk, Lee Da Hee, dan A rin (Oh My Girl).

S-Line, yang terdiri dari enam episode, diadaptasi dari webtoon populer karya Little Bee dan disutradarai oleh Ahn Ju Young. Drama ini bisa ditonton legal di Vidio.

Sinopsis Singkat

Drama bergenre thriller-misteri ini menceritakan tentang garis merah menyala yang muncul di kepala manusia. Garis ini mencerminkan hubungan seksual mereka dan disebut S-Line.

Shin Hyun Heup, satu-satunya yang bisa melihat garis ini sejak kecil, menganggap kemampuannya sebagai kutukan. Lalu, muncul kacamata misterius yang membuat orang lain bisa melihat S-Line, memicu konflik berdarah. Hyun Heup akhirnya memutuskan untuk membantu detektif Han Ji Uk dalam investigasi kejahatan.

Konsep yang Unik dan Segar

Respons saya setelah menonton dua episode awal adalah, "Gila, liar banget!" Konsep garis merah ini memang bukan hal baru, tapi biasanya digambarkan sebagai ikatan takdir pasangan kekal.

S Line berbicara tentang kehidupan seks seseorang, baik positif maupun negatif. Ada hubungan yang didasari suka sama suka, ada juga yang karena eksploitasi. Perbedaan ini membuat premis S Line terasa unik dan menarik.

Plot yang Menarik di Awal, Tapi Mengecewakan di Akhir

Sayangnya, plotnya tidak konsisten sampai akhir. Awalnya, kita fokus pada Hyun Heup yang bisa melihat S-Line dan konflik yang muncul akibat kacamata ajaib.

Para pemakai kacamata ini mengalami hal yang sama: takjub, penasaran, lalu berubah menjadi mimpi buruk. Mereka jadi terobsesi dengan kehidupan seksual orang lain dan kehilangan akal sehat.

Lima episode awal terasa tepat sasaran, dengan tone dingin, pace yang konsisten, dan atmosfer mencekam. Setiap twist di ujung episode pun mengejutkan.

Namun, di episode keenam, alurnya berubah jadi fantasi dadakan tanpa penjelasan yang pasti. Hyun Heup dan Han Ji Uk tiba-tiba terlempar ke semesta lain dan semua manusia bisa melihat S-Line.

Seharusnya, narasi fantasinya diceritakan pelan-pelan tanpa mengganggu intensitas emosi yang ada. Mungkin episodenya perlu ditambah supaya eksekusinya lebih stabil dan masuk akal.

Meski begitu, ada bagian yang saya suka di episode keenam, yaitu ketika masyarakat menutupi diri agar tidak dikenali. Seolah-olah sutradara sedang menyindir tren S Line yang viral di media sosial.

Pesan Moral yang Dalam tentang Privasi

Salah satu hal yang membuat S Line terasa kuat adalah emosi yang disampaikan naskahnya. Preferensi seksual hanyalah pemicu, selebihnya berbicara tentang penghakiman dan kritik sosial.

Kita akan terus bertanya-tanya, sampai mana batas aman ruang pribadi kita yang menjadi konsumsi publik? Hyun Heup, misalnya, biasanya memilih untuk diam. Namun, ketika ia tahu temannya menjadi korban asusila, ia memilih untuk bertindak.

Kemampuan melihat S-Line terasa seperti hak istimewa yang harus digunakan secara bijak. Memiliki akses tanpa izin ke ruang pribadi orang lain adalah pelanggaran privasi. Namun, di situasi tertentu, mungkinkah privilege ini lebih menguntungkan?

Terlalu Banyak Pertanyaan yang Tak Terjawab

Sampai sekarang, saya masih berusaha memproses semua misteri di S Line, termasuk episode keenam yang terasa seperti drama yang berbeda.

Banyak misteri yang belum terungkap: kemana perginya si pembully di episode awal? Siapakah sebenarnya guru Gyu Jin? Mengapa Hyun Heup yang memiliki penglihatan S-Line? Bagaimana cerita sampai kacamata itu ada?

Banyaknya pertanyaan yang tak terjawab ini sedikit membuat saya kesal. S Line seharusnya berpotensi menjadi drama yang luar biasa jika semua aspeknya disampaikan dengan baik.

Overall, S Line adalah miniseri dengan tema yang gelap dan mencurigakan. Dibutuhkan pemahaman yang kritis dan kebijaksanaan saat menontonnya karena mengandung tema-tema berat dan dewasa.

Saya pribadi memberi rating 7.5/10 karena episode 1-5 yang seru! Rating saya pasti akan lebih tinggi jika elemen fantasi dan misteri di miniseri ini diungkap dengan baik.

Scroll to Top