Presiden Prabowo Subianto telah memberikan lampu hijau bagi proses naturalisasi sejumlah pemain untuk memperkuat Timnas Indonesia. Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, mengumumkan bahwa berkas permohonan naturalisasi telah ditandatangani oleh Presiden dan akan segera dibahas oleh Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) pada bulan Agustus mendatang.
Erick Thohir menyebutkan bahwa salah satu pemain yang dinaturalisasi adalah Mauro Zijlstra, serta tiga pemain lainnya yang akan memperkuat Timnas Putri Indonesia.
"Bapak Presiden sudah menandatangani surat naturalisasi Mauro dan tiga pemain putri. Ini sudah ada di DPR. Cuman kan DPR-nya sedang reses. Jadi nanti di proses bulan Agustus," ujar Erick.
PSSI optimis bahwa DPR akan memberikan dukungan penuh terhadap proses naturalisasi ini. Erick Thohir menekankan pentingnya regenerasi dalam timnas, mengingat terbatasnya opsi striker yang tersedia.
Jika proses berjalan lancar, Mauro Zijlstra berpotensi tampil dalam Kualifikasi Piala Asia U-23 2026 pada September 2025, atau dalam laga uji coba yang direncanakan di Surabaya pada bulan yang sama.
Selain itu, Erick Thohir mengungkapkan bahwa PSSI sedang mengupayakan naturalisasi satu atau dua pemain keturunan lagi sebelum Oktober 2025, dengan tujuan agar mereka dapat memperkuat Timnas Indonesia dalam Kualifikasi Piala Dunia 2026. Identitas pemain keturunan tersebut masih dirahasiakan hingga proses administrasi lebih lanjut.
"Sekarang tambahan satu dua pemain untuk Oktober. Sabar. Kalau suratnya sudah masuk, suratnya udah ada, baru saya bisa tahu," kata Erick.
Erick Thohir menekankan bahwa PSSI sangat berhati-hati dalam proses naturalisasi, memastikan bahwa pemain yang bersangkutan dan keluarganya memiliki komitmen untuk membela Merah Putih. PSSI juga berkomitmen untuk mengembangkan sistem pembinaan sepak bola dalam negeri, tidak hanya fokus pada naturalisasi pemain sebagai jalan pintas meraih prestasi.