Film Superman (2025) garapan James Gunn terus menuai perbincangan hangat. Salah satu aspek menarik yang muncul adalah terpilihnya David Corenswet sebagai pemeran Superman, menjadikannya aktor pertama berdarah Yahudi yang memerankan karakter ikonik ini dalam sejarah sinema.
Fakta ini mencuat berkat celetukan jenaka Alex Borstein dalam Comic-Con. Borstein mengungkapkan bahwa Corenswet adalah "Superman Yahudi pertama", sebuah pernyataan yang disambut antusias.
David Corenswet memiliki darah Yahudi dari garis ayahnya, John Corenswet, seorang aktor panggung yang kemudian berprofesi sebagai pengacara. Meskipun Corenswet sendiri tidak banyak membahas identitas keagamaannya secara terbuka, banyak media dan komunitas Yahudi merayakan terpilihnya dia sebagai Superman. Hal ini dianggap simbolis karena Superman diciptakan oleh Jerry Siegel dan Joe Shuster, dua kreator Yahudi pada tahun 1938. Karakter Superman sering diinterpretasikan sebagai alegori imigran Yahudi yang berusaha berintegrasi sambil menyembunyikan identitas aslinya.
Namun, antusiasme ini tidak sepenuhnya dirasakan oleh warga Israel. Kontroversi muncul terkait alur cerita film yang menampilkan Superman melindungi warga Jarhanpur dari serangan militer Boravia. Beberapa pihak mengaitkan alur cerita ini dengan konflik di Palestina dan tindakan Israel, memicu kemarahan dan seruan boikot dari sejumlah netizen Israel.
Mereka merasa bahwa film tersebut merendahkan dan membingungkan, mengingat karakter Superman diciptakan oleh seniman Yahudi. Mereka khawatir film ini digunakan untuk mempromosikan sentimen anti-Israel secara global.
Menanggapi kontroversi ini, James Gunn menegaskan bahwa alur cerita film tidak dimaksudkan untuk mencerminkan konflik Timur Tengah. Ia menyatakan bahwa cerita tersebut ditulis sebelum konflik terkini terjadi, dan ia telah melakukan penyesuaian agar tidak terlalu mirip dengan situasi sebenarnya.