Serangan Brutal Rusia Guncang Kyiv, Jatuhnya Chasiv Yar Ancam Ukraina Timur

Gelombang serangan Rusia kembali menghantam Kyiv, Ukraina, pada Kamis, 31 Juli 2025. Serangan drone dan rudal itu merenggut nyawa enam orang dan melukai lebih dari empat puluh lainnya.

Setidaknya 27 lokasi di ibu kota Ukraina menjadi sasaran serangan, menyebabkan kerusakan parah pada bangsal anak di sebuah rumah sakit dan sebuah sekolah. Tragisnya, seorang anak laki-laki berusia enam tahun termasuk di antara korban jiwa. Lebih dari lima puluh orang terluka, dengan hampir tiga puluh di antaranya dirawat di rumah sakit, termasuk sembilan anak-anak.

"Pagi yang mengerikan di Kyiv," demikian pernyataan seorang pejabat Ukraina, menggambarkan kehancuran yang meluas pada bangunan tempat tinggal, sekolah, dan rumah sakit. Banyak warga sipil masih terperangkap di bawah reruntuhan.

Serangan ini terjadi setelah serangan Rusia sebelumnya yang menewaskan beberapa tentara Ukraina di sebuah kamp pelatihan militer. Ukraina telah berjuang untuk menghadapi serangan musim panas Rusia, yang telah memperluas jangkauannya di luar medan perang awal konflik.

Di tengah tekanan internasional yang meningkat, termasuk ultimatum dari Presiden AS Donald Trump untuk mengakhiri perang, Rusia justru mengumumkan keberhasilannya merebut kota Chasiv Yar di Ukraina timur.

Chasiv Yar, yang telah menjadi benteng pertahanan utama pasukan Ukraina, menjadi lokasi pertempuran sengit selama berbulan-bulan. Kejatuhan kota ini membuka jalan bagi pasukan Rusia untuk melanjutkan serangan ke wilayah Donetsk timur, mengancam kota-kota penting seperti Kramatorsk dan Sloviansk, yang merupakan pangkalan logistik vital bagi militer Ukraina dan tempat tinggal bagi banyak warga sipil.

Kremlin telah menjadikan perebutan wilayah Donetsk sebagai prioritas militer utama, mengklaim wilayah industri tersebut sebagai bagian dari Rusia sejak akhir 2022.

Scroll to Top