Kontroversi praktik meremas kok mewarnai gelaran Sirnas B Kepulauan Riau-Batam dan menuai sorotan dari berbagai pihak. Sorotan tajam datang dari legenda bulu tangkis Indonesia, Taufik Hidayat.
Kejadian ini bermula saat seorang pemain PB Exist tertangkap kamera melakukan perbuatan meremas kok untuk mendapatkan keuntungan dalam pertandingan. Aksi ini segera viral di media sosial dan memicu perdebatan tentang etika dan sportivitas dalam olahraga.
Taufik Hidayat, yang juga menjabat sebagai Wamenpora, menyayangkan kejadian tersebut. Menurutnya, tindakan itu tidak sportif dan tidak seharusnya terjadi, apalagi di kalangan atlet usia muda. Ia menekankan pentingnya regulasi yang jelas dari BWF untuk mengatasi masalah ini.
Senada dengan Taufik Hidayat, Ketua MPBI, Kurniadi, juga menyoroti perlunya aturan yang tegas terkait praktik meremas kok. Ia menjelaskan bahwa selama ini belum ada sanksi bagi pelaku jika tidak ada protes dari lawan. Kurniadi mendesak PBSI untuk segera merumuskan aturan tambahan yang memberikan sanksi jelas bagi pemain yang terbukti meremas atau memekarkan kok. Aturan tersebut diharapkan dapat mencegah kejadian serupa di masa depan.
PB Exist sendiri telah memberikan klarifikasi terkait kasus ini dan berjanji akan melakukan pembinaan terhadap atlet yang bersangkutan.