Menjaga kesehatan tulang bukan hanya soal masa tua, tapi investasi jangka panjang yang dimulai sejak usia muda. Kualitas tulang yang prima adalah "tabungan" yang akan menopang kemandirian kita di hari esok.
Kunci untuk melawan penurunan massa tulang dan otot terletak pada gaya hidup aktif dan nutrisi yang tepat. Olahraga yang memberikan beban pada tulang, dikombinasikan dengan diet seimbang, adalah fondasi utama.
Aktivitas fisik seperti jogging, latihan kekuatan inti tubuh, dan angkat beban, memicu deposisi kalsium pada tulang. Ingatlah, massa tulang mencapai puncaknya di usia 30 tahun, dan mulai menurun setelah usia 50. Massa otot pun menyusut sejak usia 30 jika tidak dijaga.
Nutrisi juga memegang peranan penting. Pastikan asupan kalsium tercukupi dengan mengonsumsi susu, produk olahannya, ikan, sayuran hijau, telur, dan kacang-kacangan, terutama kedelai. Jangan lupakan pentingnya vitamin D, yang bisa didapatkan dari paparan sinar matahari dan makanan yang diperkaya vitamin D atau suplemen.
Hindari kebiasaan buruk yang merusak kepadatan tulang, seperti merokok, penyalahgunaan obat-obatan terlarang, dan konsumsi alkohol berlebihan.
Bagi para lansia, aktivitas fisik yang aman dan terukur sangat dianjurkan. Pilihlah olahraga aerobik yang menggunakan oksigen untuk pembakaran, latihan yang memberi beban pada tulang dan otot, serta mempertahankan kelenturan sendi. Hindari gerakan mendadak, lari cepat, atau lompatan yang berisiko cedera.
Latihan beban yang terukur juga bermanfaat untuk menjaga kekuatan tulang dan otot lengan. Selain itu, penting untuk memeriksakan kesehatan jantung, pernapasan, aliran darah, dan kondisi sendi secara rutin.