PM Swedia Desak UE Bekukan Kerja Sama Dagang dengan Israel Akibat Agresi di Gaza

Perdana Menteri Swedia, Ulf Kristersson, menyerukan kepada Uni Eropa (UE) untuk menangguhkan kerja sama perdagangan dengan Israel. Seruan ini dilatarbelakangi oleh agresi yang dinilai brutal oleh Israel di Jalur Gaza, Palestina.

Kristersson menekankan bahwa situasi di Gaza sangat mengkhawatirkan. Ia menilai Israel tidak memenuhi kewajiban mendasar terkait bantuan darurat. Swedia mendesak UE untuk segera membekukan bagian perdagangan dari perjanjian asosiasi. Kristersson juga mendesak pemerintahan Netanyahu untuk mengizinkan bantuan kemanusiaan masuk ke Gaza secepat dan sebanyak mungkin.

Perjanjian asosiasi UE dengan Israel adalah kerangka kerja untuk hubungan perdagangan dan politik. UE merupakan mitra dagang terbesar Israel, meliputi hampir sepertiga dari perdagangan global Israel.

Pernyataan Kristersson muncul setelah Belanda mengambil langkah serupa. Belanda akan mendorong penangguhan elemen perdagangan dari Perjanjian Asosiasi UE-Israel jika Israel gagal memenuhi kewajiban kemanusiaan.

Laporan UE pada Juni lalu menemukan bahwa Israel mungkin telah gagal memenuhi kewajiban hak asasi manusia berdasarkan perjanjian kerja sama UE.

Langkah Swedia semakin menekan Israel, setelah Inggris, Prancis, dan Kanada mengumumkan akan mengakui Negara Palestina pada September mendatang.

Desakan negara-negara tersebut muncul di tengah kelaparan massal yang melanda warga Gaza, dimana ratusan orang meninggal akibat kekurangan gizi. Kekurangan pangan tersebut terjadi akibat pembatasan ketat yang dilakukan Israel selama agresi yang berlangsung sejak Oktober 2023. Lebih dari 60.000 warga di Palestina meninggal dan ratusan ribu rumah hancur selama agresi tersebut.

Scroll to Top