4 Sekawan: Lawakan Dulu Lebih Berkualitas, Sekarang Cuma Bercandaan?

Grup lawak legendaris 4 Sekawan baru-baru ini memberikan pandangan mereka mengenai evolusi dunia komedi di Indonesia. Mereka menyoroti perbedaan signifikan antara lawakan era mereka dengan lawakan masa kini.

Menurut 4 Sekawan, lawakan zaman dahulu dibangun dengan struktur yang lebih rapi, batasan yang jelas, serta tuntutan kepekaan sosial yang tinggi. Hal ini membuat lawakan pada masa itu terasa lebih sulit dan berkualitas.

Derry, salah satu anggota 4 Sekawan, menyatakan bahwa pelawak zaman sekarang cenderung lebih bebas dalam melontarkan candaan, bahkan seringkali melampaui batasan-batasan yang dulu sangat dijaga. Ia mencontohkan isu SARA dan pornografi yang dulu tabu, kini kerap kali menjadi materi lawakan.

Bagi 4 Sekawan, prinsip untuk tidak menyinggung pihak manapun adalah hal yang mutlak. Mereka selalu menyaring materi lawakan mereka dengan ketat. Ginanjar, anggota lainnya, menambahkan bahwa seni mengkritik dalam komedi tetap harus menjunjung tinggi etika.

Humor yang baik, menurut mereka, seharusnya memiliki nilai-nilai luhur yang tidak hanya menghibur, tetapi juga memberikan makna bagi penonton. Batasan-batasan tetap harus dijaga agar humor tetap humanis dan moralis.

Derry, yang pernah menjabat sebagai Ketua Umum PaSKI (Persatuan Seniman Komedi Indonesia), bahkan membedakan antara lawakan yang sebenarnya dengan sekadar candaan. Ia menilai bahwa banyak penampilan komedi saat ini lebih condong ke arah candaan dan cela-celaan, bukan lawakan yang berkualitas.

Ginanjar menekankan pentingnya filter dalam berkarya, agar lawakan tidak merugikan atau menyakiti perasaan orang lain. Dulu, mereka sangat berhati-hati dalam menyaring materi agar tidak menyinggung orang lain secara berlebihan.

Scroll to Top