Trump Murka, Balas Ancaman Mantan Presiden Rusia Medvedev!

Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, melontarkan kecaman keras kepada mantan Presiden Rusia, Dmitry Medvedev, setelah Medvedev mengancam bahwa Rusia akan menyerang AS jika Trump terus mengeluarkan ultimatum.

Trump memperingatkan Medvedev untuk lebih berhati-hati dalam menyampaikan pernyataan, karena ucapannya berpotensi memicu konsekuensi yang sangat berbahaya.

"Katakan pada Medvedev, mantan presiden Rusia yang gagal, yang masih merasa dirinya seorang presiden, untuk berpikir sebelum berbicara. Dia memasuki area yang sangat berbahaya," tegas Trump melalui platform media sosialnya, Truth Social.

Sebelumnya, Medvedev, yang kini menjabat sebagai wakil ketua Dewan Keamanan Rusia dan merupakan sekutu dekat Presiden Vladimir Putin, menyatakan bahwa Trump tengah bermain api dengan menggunakan ultimatum sebagai ancaman terhadap Rusia.

Pernyataan Medvedev ini merujuk pada ultimatum Trump kepada Putin, yang memberikan waktu 10-12 hari untuk mencapai kesepakatan damai dengan Ukraina.

"Tidak peduli apakah itu 50 hari atau 10 hari. Dia harus ingat dua hal: 1. Rusia bukan Israel atau bahkan Iran. 2. Setiap ultimatum baru adalah ancaman dan langkah menuju perang. Bukan hanya antara Rusia dan Ukraina, tetapi (antara Rusia) dengan negaranya sendiri," tulis Medvedev di platform X.

Sebelumnya, Trump mengancam Rusia dengan ultimatum memberikan tenggat waktu 50 hari untuk berdamai dengan Ukraina. Jika tidak, Rusia akan dikenakan tarif impor sebesar 100 persen.

Kementerian Luar Negeri Rusia sejak lama menegaskan bahwa perdamaian dengan Ukraina hanya mungkin tercapai jika negara-negara Barat menghentikan pasokan senjata ke Kyiv.

Scroll to Top