Leonardo DiCaprio Dikecam karena Investasi Hotel Mewah di Israel di Tengah Krisis Gaza

Aktor kenamaan Leonardo DiCaprio tengah menjadi sorotan tajam publik. Bukan karena karya film terbarunya, melainkan karena investasi yang dilakukannya di Israel. Bintang film "Titanic" tersebut menuai kecaman pedas setelah laporan media Israel mengungkap kepemilikan sahamnya sebesar 10 persen dalam proyek Herzliya Marina Hotel. Hotel mewah ini berlokasi strategis, hanya sekitar 20 km dari Tel Aviv.

Menurut laporan dari media bisnis Israel, hotel ini akan menjadi resort super mewah. Proyek ambisius ini akan berdiri di atas lahan seluas 51 ribu meter persegi dan memiliki 14 lantai dengan 365 kamar. Fasilitas yang ditawarkan pun tak main-main, mulai dari pusat konferensi, restoran kelas atas, hingga area ritel yang dirancang oleh Rani Zeese Architects. Awalnya, proyek ini hanya berupa dua bangunan enam lantai dengan 180 suite, namun kemudian berkembang menjadi mega-resort yang sangat mewah.

Ironisnya, berita ini muncul di saat yang bersamaan dengan situasi kemanusiaan yang kritis di Gaza. Banyak pihak menilai bahwa keputusan DiCaprio untuk berinvestasi di hotel mewah ini sebagai tindakan yang tidak sensitif terhadap kondisi warga Palestina.

Aktivis Shaun King bahkan melontarkan kritik pedas melalui platform X. Ia menulis, "Saat Gaza kelaparan, Leonardo DiCaprio membangun hotel 14 lantai di Israel. Hollywood diam, tapi dia mencari keuntungan dari apartheid di tengah genosida."

Kecaman juga datang dari warganet. Berbagai komentar pedas membanjiri media sosial.

"Mengaku aktivis lingkungan tapi malah membangun hotel untuk Israel yang menghancurkan Gaza dan lingkungannya," tulis seorang pengguna.

"Palestina dibunuh, tapi dia investasi hotel di tanah curian," timpal pengguna lainnya.

Hingga saat ini, Leonardo DiCaprio belum memberikan tanggapan resmi terkait kontroversi ini. Padahal, ia masih menjabat sebagai Utusan Perdamaian PBB.

Perlu diketahui bahwa ini bukan kali pertama aktor "The Revenant" tersebut berinvestasi di Israel. Sebelumnya, ia pernah terlibat dalam startup Mobli dan Aleph Farms, sebuah perusahaan daging laboratorium.

Scroll to Top