Kabupaten Semarang, 2 Agustus 2025 – Puluhan peserta Program Pengelolaan Penyakit Kronis (Prolanis) berkumpul di Lodji Londo, Bergas, untuk mengikuti kegiatan edukasi kesehatan dan senam Tera. Acara ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup para lansia melalui pengetahuan dan aktivitas fisik yang terukur.
Dr. Yetty Rohaety, dalam sesi edukasi, memberikan penjelasan mengenai penanganan batuk, flu, dan pilek. Ia menekankan perbedaan antara flu yang disebabkan virus influenza dengan gejala demam dan nyeri otot, serta pilek yang biasanya lebih ringan tanpa demam. Pentingnya istirahat, asupan cairan yang cukup, dan menghindari penggunaan antibiotik tanpa resep dokter juga menjadi poin utama. Sesi tanya jawab berlangsung interaktif, dengan peserta antusias menanyakan berbagai hal terkait penanganan gejala ringan.
Salah satu peserta, Pak Rukiman, bertanya tentang efektivitas penggunaan minyak kayu putih atau balsem saat pilek. Dr. Yetty menjelaskan bahwa cara tersebut dapat membantu melegakan pernapasan, meskipun tidak menyembuhkan penyebab pileknya. Materi edukasi yang relevan dengan musim dan kondisi peserta ini terbukti efektif menarik perhatian.
Setelah sesi edukasi, acara dilanjutkan dengan senam Tera Indonesia. Senam ini dirancang khusus dengan gerakan lembut dan terukur, sangat cocok untuk lansia dan penderita penyakit kronis. Gerakan-gerakan dasar seperti memutar leher, mengayun tangan, dan menggerakkan sendi pinggul dilakukan dengan santai namun penuh kesungguhan.
Bu Marni, salah satu peserta, mengungkapkan bahwa tubuhnya terasa lebih ringan dan hangat setelah mengikuti senam. Dr. Yetty menambahkan bahwa senam Tera sangat baik untuk menjaga fleksibilitas sendi, menguatkan otot, menstabilkan tekanan darah, serta meningkatkan suasana hati dan mempererat silaturahmi.
Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan untuk meningkatkan kesadaran hidup sehat di kalangan lansia, khususnya peserta Prolanis. Selain sebagai upaya promotif dan preventif terhadap penyakit kronis seperti hipertensi dan diabetes, aktivitas ini juga menciptakan ruang interaksi sosial yang positif dan memperkuat semangat hidup sehat bersama. Antusiasme peserta terlihat jelas dari raut wajah ceria, keringat yang mengalir, dan senyum yang tak lepas meskipun tubuh mulai lelah.