Kontroversi Pemecatan Kepala Biro Statistik Tenaga Kerja oleh Trump Picu Kecaman

Washington DC – Langkah kontroversial Presiden Donald Trump memecat Direktur Biro Statistik Tenaga Kerja (BLS), Erika McEntarfer, menuai badai kritik. Trump menuding data pasar tenaga kerja yang menunjukkan pelemahan sebagai data palsu. Pemecatan ini memicu kekhawatiran akan independensi data ekonomi Amerika Serikat.

Tokoh-tokoh politik dan ekonom terkemuka angkat bicara mengecam tindakan Trump. Pemimpin Senat dari Partai Demokrat, Chuck Schumer, menyebut tindakan Trump sebagai ciri pemimpin yang tidak mampu menerima berita buruk. "Apa yang dilakukan pemimpin yang buruk ketika menerima berita buruk? Menyalahkan pihak yang menyampaikan pesan," ujarnya.

Ekonom dari Universitas Massachusetts-Amherst, Arin Dube, menyatakan kekhawatirannya bahwa tindakan Trump dapat merusak kepercayaan publik terhadap data pemerintah. "Memecat seorang komisaris ketika BLS merevisi angka pekerjaan ke bawah mengancam akan menghancurkan kepercayaan terhadap lembaga-lembaga inti Amerika, dan semua statistik pemerintah. Saya tidak bisa menekankan betapa merusaknya hal ini," ungkap Dube melalui akun X.

Mantan Menteri Keuangan AS, Larry Summers, juga mengkritik keras Trump, menyebut tindakannya tidak demokratis. "Memecat kepala badan pemerintah utama karena Anda tidak menyukai angka-angka yang mereka laporkan, yang berasal dari survei yang menggunakan prosedur yang telah lama berlaku, adalah hal yang terjadi di negara-negara otoriter, bukan negara-negara demokratis," tegas Summers.

Sebelumnya, Trump menuduh McEntarfer memanipulasi data ketenagakerjaan setelah laporan kinerja pasar tenaga kerja AS yang buruk dirilis. Tuduhan ini dilontarkan tanpa disertai bukti yang jelas. Trump bahkan memerintahkan timnya untuk segera mengganti McEntarfer dengan orang yang dianggap lebih kompeten.

Laporan BLS menunjukkan bahwa ekonomi AS hanya menciptakan 73.000 lapangan kerja pada bulan Juli 2025. Selain itu, terdapat revisi penurunan bersih yang mengejutkan, menunjukkan 258.000 lapangan kerja lebih sedikit yang tercipta pada Mei dan Juni dibandingkan laporan sebelumnya.

BLS sendiri diketahui telah mengurangi pengumpulan sampel untuk data harga konsumen dan produsen dengan alasan keterbatasan sumber daya. Tingkat respons terhadap survei juga mengalami penurunan.

Pengurangan jumlah pegawai di BLS dan kekhawatiran atas data pasar kerja memunculkan spekulasi bahwa politik dapat mempengaruhi pengumpulan dan publikasi data.

Ekonom utama di Roosevelt Institute, Michael Madowitz, memperingatkan bahaya politisasi statistik ekonomi. "Mempolitisasi statistik ekonomi adalah tindakan yang merugikan diri sendiri. Kredibilitas jauh lebih mudah hilang daripada dibangun kembali, dan kredibilitas data ekonomi Amerika adalah fondasi yang telah kita bangun sebagai ekonomi terkuat di dunia. Membutakan publik tentang kondisi ekonomi memiliki rekam jejak yang panjang, dan tidak pernah berakhir baik," pungkasnya.

Scroll to Top