Alarm untuk Megawati Hangestri: Dominasi Voli Putri Asia Tenggara Bergeser?

Kekalahan beruntun Timnas Voli Putri Indonesia di SEA V League 2025 menjadi sorotan tajam. Sorotan utama tertuju pada Megawati Hangestri, sang kapten tim yang diharapkan mampu membawa Indonesia berjaya. Kehadirannya, yang diperkuat dengan pengalaman di liga Korea Selatan dan persiapan menuju liga Turki, nyatanya belum cukup untuk mendongkrak performa tim.

Vietnam menjadi batu sandungan pertama, membungkam Indonesia dengan skor telak 3-0. Kemenangan ini tidak hanya menggembirakan Vietnam, tetapi juga mengantarkan mereka ke peringkat 24 dunia, sebuah rekor tertinggi dalam sejarah voli putri Vietnam. Media Vietnam pun tak segan memuji pencapaian ini, melihatnya sebagai tonggak penting bagi olahraga mereka.

Kekalahan dari Vietnam ini menjadi sinyal bahaya bagi Megawati. Potensi persaingan dengan pemain Vietnam di kancah internasional semakin terbuka lebar. Selama ini, Megawati lebih sering berhadapan dengan pemain dari Korea Selatan, Eropa, atau Amerika Latin. Namun, kini, pemain-pemain Vietnam mulai menunjukkan taringnya, berpotensi menggeser dominasi Megawati sebagai pemain voli putri terbaik dari Asia Tenggara.

Setelah Vietnam, Thailand kembali memperdalam luka Timnas Voli Putri Indonesia. Kekalahan ini seharusnya menjadi alarm bagi Megawati untuk mewaspadai munculnya pesaing baru dari kawasan Asia Tenggara.

Apakah ini pertanda bahwa peta kekuatan voli putri di Asia Tenggara sedang berubah? Hanya waktu yang akan menjawab. Yang pasti, Megawati Hangestri harus segera berbenah jika tidak ingin posisinya terancam oleh kebangkitan voli putri Vietnam dan Thailand.

Scroll to Top