Jakarta – Bursa calon Direktur Utama Bank Mandiri memanas jelang Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang dijadwalkan pada 4 Agustus 2025. Riduan, yang saat ini menjabat sebagai Wakil Direktur Utama Bank Mandiri, muncul sebagai kandidat kuat untuk menggantikan Darmawan Junaidi.
Selain Riduan, nama Alexandra Askandar, yang kini menduduki posisi serupa di Bank Negara Indonesia (BNI), juga santer disebut sebagai calon kuat “Mandiri 1”. Meskipun Alexandra sempat mencuat, nama Riduan semakin menguat di kalangan bankir menjelang RUPSLB.
RUPSLB yang akan digelar di Menara Mandiri Jakarta pada pukul 15.00 WIB ini akan menjadi penentu siapa yang akan memimpin bank terbesar di Indonesia tersebut. Manajemen Bank Mandiri memastikan bahwa daftar riwayat hidup calon pengurus perseroan akan tersedia saat RUPSLB berlangsung, sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Kinerja Solid Bank Mandiri di Tengah Spekulasi
Di tengah spekulasi mengenai perubahan kepemimpinan, Bank Mandiri tetap menunjukkan kinerja yang solid. Hingga Mei 2025, Bank Mandiri berhasil mencatatkan laba bersih tahun berjalan (bank only) sebesar Rp19,65 triliun. Meskipun tumbuh tipis 0,13 persen secara tahunan, pencapaian ini menunjukkan ketahanan bank dalam menghadapi dinamika pasar.
Kinerja intermediasi menjadi salah satu penopang utama pertumbuhan laba. Portofolio kredit Bank Mandiri mengalami kenaikan signifikan sebesar 13,63 persen secara tahunan, mencapai Rp1.309,68 triliun.
Selain itu, Bank Mandiri juga berhasil mengumpulkan Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar Rp1.405,8 triliun, tumbuh 8,54 persen secara tahunan. Pertumbuhan kredit dan DPK ini berdampak positif pada total aset Bank Mandiri, yang naik 9,85 persen menjadi Rp1.922,57 triliun.
Mengenal Lebih Dekat Riduan
Riduan, lahir di Palembang pada tahun 1970, merupakan sosok yang tidak asing lagi di industri perbankan nasional. Alumni Universitas Sriwijaya (UNSRI), Palembang ini memiliki rekam jejak panjang di Bank Mandiri, dimulai sejak tahun 1999.
Sebelum menjabat sebagai Wakil Direktur Utama, Riduan telah menduduki berbagai posisi strategis, termasuk Regional CEO II Bank Mandiri (Sumatera) pada 2016-2017 dan Senior Executive Vice President (SEVP) Middle Corporate Banking pada 2017. Pada Januari 2019, Riduan diangkat sebagai Direktur Komersial Banking, posisi yang dibentuk untuk memperkuat segmen kredit menengah.
Sebelum berkarier di Bank Mandiri, Riduan juga pernah dipercaya sebagai Direktur Keuangan dan Investasi di BPJS Kesehatan dari tahun 2013 hingga 2016. Kiprahnya yang luas di berbagai bidang ini menjadi modal penting dalam memimpin Bank Mandiri ke depan.