Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat meluncurkan inisiatif ambisius: Program Bantuan Internet Zero Blankspot. Langkah ini bertujuan untuk mewujudkan Sulawesi Barat yang cerdas dan kompetitif di era digital. Acara peluncuran berlangsung meriah di Graha Sandeq, Kompleks Perkantoran Gubernur Sulbar, pada Senin, 16 Juni 2025.
Program ini fokus pada percepatan pembangunan infrastruktur digital, khususnya mengatasi wilayah-wilayah yang selama ini terisolasi dari jaringan internet.
Perwakilan Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Barat, H. Kamaruddin, menyambut baik program ini. Ia menekankan pentingnya pemerataan akses informasi, terutama bagi lembaga pendidikan keagamaan seperti madrasah dan pondok pesantren. "Kami berharap madrasah dan pesantren di pelosok Sulawesi Barat dapat terhubung, sehingga mempermudah akses layanan digital dan sistem informasi pendidikan," ujarnya.
Gubernur Sulawesi Barat, Dr. H. Suhardi Duka (SDK), mengungkapkan bahwa masih ada 384 institusi pemerintahan, termasuk sekolah, kantor desa, dan kantor camat, yang belum memiliki akses internet yang layak. "Ini adalah hambatan pembangunan yang harus segera diatasi," tegasnya.
Gubernur SDK menargetkan seluruh wilayah blank spot di Sulawesi Barat dapat teratasi pada tahun 2026, dengan harapan bisa selesai lebih cepat. Ia juga memberikan apresiasi kepada Komdigi Sulbar (Komunikasi Digital Sulawesi Barat) atas respon cepat dan implementasi program yang efektif. Program ini telah dimulai di enam kabupaten sebagai tahap awal.
Program Internet Zero Blankspot ini diharapkan tidak hanya mengatasi kesenjangan digital, tetapi juga meningkatkan kualitas pelayanan publik, mendorong digitalisasi pendidikan, dan mendukung integrasi sistem pemerintahan yang modern. Dengan terhubungnya seluruh wilayah ke internet, Sulawesi Barat diharapkan menjadi provinsi yang inklusif, inovatif, dan siap bersaing di era digital.