Data Pasien HIV/AIDS Dibocorkan, Dinkes SBB Dikecam

SERAM BAGIAN BARAT – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) menuai kecaman keras setelah memublikasikan data pasien HIV/AIDS secara terbuka di media sosial. Insiden ini memicu kekhawatiran serius mengenai pelanggaran privasi dan standar etika profesi kesehatan.

Tindakan Dinkes SBB tersebut dikecam oleh Ketua Tunas Indonesia Raya (Tidar) Kabupaten SBB, Taufik Rahman Saleh. Ia menilai penyebaran informasi detail, termasuk lokasi tempat tinggal pasien, merupakan bentuk pelanggaran serius terhadap kerahasiaan yang berpotensi menimbulkan stigma negatif di masyarakat.

"Kerahasiaan pasien merupakan landasan utama dalam praktik kedokteran. Membeberkan domisili pasien tanpa persetujuan adalah pelanggaran kode etik dan dapat mengancam kondisi sosial mereka," tegas Taufik.

Taufik menjelaskan bahwa informasi medis bersifat sangat rahasia dan hanya dapat diakses oleh pihak yang berwenang. Pembukaan data ke publik, terutama melalui platform digital, dapat melukai martabat pasien dan merusak kepercayaan masyarakat terhadap institusi pelayanan kesehatan.

Oleh karena itu, Taufik mendesak Dinkes SBB untuk segera memberikan klarifikasi dan mengambil tindakan perbaikan. Ia juga menekankan pentingnya penanganan isu kesehatan dengan pendekatan yang berpegang teguh pada etika dan perlindungan hak-hak pasien.

"Jika tidak ada respons yang serius, kepercayaan publik terhadap lembaga kesehatan pemerintah akan terancam," imbuhnya.

Hingga saat ini, Kepala Dinas Kesehatan SBB, Garry Kurniawan, belum memberikan komentar terkait kejadian ini. Upaya untuk menghubungi melalui telepon dan pesan WhatsApp juga belum mendapatkan tanggapan.

Sebelumnya, unggahan data yang tersebar di media sosial memuat rincian jumlah penderita HIV/AIDS di beberapa desa, lengkap dengan nama wilayah.

Data tersebut menyebutkan bahwa kasus terbanyak berada di Kairatu Barat (14 kasus), Piru (7 kasus, 3 meninggal), Kamariang (3 kasus, semuanya meninggal), serta Uwen Pante (8 kasus).

Selain itu, tercatat kasus di Luhu (2 meninggal), Buano Selatan (3 kasus), Kairatu (1 kasus), Tanah Goyang (3 kasus, 1 meninggal), Waimital (2 kasus, 1 dalam pemantauan), Tomalehu Timur (1 kasus), Latu (1 kasus/ meninggal), dan Limboro (1 kasus).

HIV/AIDS adalah penyakit yang menyerang sistem kekebalan tubuh dan sering dikaitkan dengan perilaku berisiko seperti hubungan seksual tanpa pengaman. Penanganannya membutuhkan pendekatan medis yang sensitif, humanis, dan menghormati hak pasien atas kerahasiaan informasi.

Scroll to Top