Arab Saudi Geram: Aksi Menteri Israel di Al-Aqsa Picu Kemarahan

RIYADH – Kerajaan Arab Saudi melayangkan kecaman keras atas tindakan provokatif Menteri Keamanan Nasional Israel, Itamar Ben-Gvir, yang melakukan ritual keagamaan Yahudi di area Masjid Al-Aqsa, Yerusalem Timur yang diduduki. Tindakan ini dipandang sebagai provokasi berulang oleh pejabat Israel di situs suci umat Islam tersebut.

Ben-Gvir, bersama sejumlah besar pemukim ilegal Israel, menyerbu kompleks masjid pada hari Minggu dini hari dalam rangka memperingati hari raya Yahudi, Tisha B’Av.

"Tindakan provokatif yang terus-menerus dilakukan oleh pejabat pemerintah pendudukan Israel di Masjid Al-Aqsa hanya akan menyulut konflik di kawasan," tegas Kementerian Luar Negeri Arab Saudi dalam pernyataan resminya.

Kerajaan Arab Saudi menegaskan bahwa perbuatan Ben-Gvir melanggar hukum internasional dan merusak upaya perdamaian. Riyadh kembali menyerukan kepada komunitas internasional untuk menghentikan praktik-praktik pejabat pendudukan Israel dan mendesak intervensi internasional segera.

Masjid Al-Aqsa merupakan situs suci ketiga bagi umat Islam. Sementara itu, umat Yahudi menyebut area tersebut sebagai Temple Mount, dan mengklaim sebagai lokasi dua kuil Yahudi kuno.

Israel menduduki Yerusalem Timur, tempat Masjid Al-Aqsa berada, selama Perang Arab-Israel 1967. Israel mencaplok seluruh kota Yerusalem pada tahun 1980, sebuah tindakan yang tidak diakui secara internasional.

Sesuai perjanjian status quo yang telah berlangsung puluhan tahun, kompleks Masjid Al-Aqsa dikelola oleh yayasan keagamaan Yordania. Orang Yahudi diperbolehkan berkunjung tetapi dilarang beribadah di sana.

Sebuah video menunjukkan Ben-Gvir memimpin sekelompok orang di dalam kompleks masjid. Video lain memperlihatkan Ben-Gvir melakukan ritual Yahudi.

Yayasan yang mengelola kompleks masjid menyatakan bahwa Ben-Gvir termasuk di antara 1.250 orang yang memasuki situs tersebut dan berdoa, berteriak, serta menari.

Secara resmi, pemerintah Israel mengakui aturan yang membatasi ibadah non-Muslim di kompleks masjid. Meskipun demikian, Ben-Gvir pernah mengunjungi situs tersebut sebelumnya dan menyerukan agar ibadah bagi orang Yahudi diizinkan di sana, yang mendorong Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengeluarkan pernyataan yang menyatakan bahwa hal ini bukanlah kebijakan Israel.

Ben-Gvir menyatakan bahwa ia berdoa untuk kemenangan Israel atas Hamas dan untuk kembalinya sandera Israel. Dia juga mengulangi seruannya agar Israel menaklukkan seluruh wilayah Gaza.

Scroll to Top