Kabar buruk bagi kesehatan global: jumlah penderita kanker hati diperkirakan akan melonjak hampir dua kali lipat di seluruh dunia pada tahun 2050. Proyeksi ini muncul jika upaya pencegahan tidak ditingkatkan secara signifikan.
Data terbaru menunjukkan bahwa kasus baru kanker hati akan mencapai 1,52 juta per tahun, naik drastis dari 870.000 kasus saat ini. Kanker hati sendiri merupakan penyebab kematian nomor tiga di antara semua jenis kanker. Jika tren ini berlanjut, diperkirakan 1,37 juta jiwa akan meninggal akibat kanker hati pada pertengahan abad ini.
Namun, secercah harapan muncul dari fakta bahwa tiga dari lima kasus kanker hati sebenarnya bisa dicegah.
Faktor risiko utama yang memicu kanker hati meliputi konsumsi alkohol berlebihan, penumpukan lemak di hati akibat obesitas (dikenal sebagai Nonalcoholic Fatty Liver Disease atau NAFLD), dan infeksi virus hepatitis.
Konsumsi alkohol diperkirakan akan menjadi penyebab lebih dari 21% kasus kanker hati pada tahun 2050, meningkat dari angka tahun 2022. Sementara itu, kanker hati yang disebabkan oleh lemak terkait obesitas juga diprediksi melonjak hingga 11%.
Infeksi virus hepatitis B dan C diperkirakan masih akan menjadi penyebab utama kanker hati pada tahun 2050. Vaksinasi hepatitis B saat lahir adalah cara terbaik untuk pencegahan, namun cakupan vaksinasi masih rendah di negara-negara berpenghasilan rendah, terutama di Afrika sub-Sahara. Tingkat vaksinasi yang rendah ini berpotensi menyebabkan kematian 17 juta orang akibat hepatitis B antara tahun 2015 dan 2030.
Para ahli menekankan perlunya tindakan global yang mendesak untuk mengatasi kanker hati. Peningkatan kesadaran masyarakat tentang faktor risiko kanker hati, terutama bagi individu dengan obesitas atau diabetes, sangat penting untuk menekan angka kejadian penyakit mematikan ini.