Tim astronom berhasil mengungkap keberadaan awan gas dan debu raksasa, Awan Midpoint, yang membentang sepanjang 200 tahun cahaya di galaksi Bima Sakti. Penemuan ini membuka tabir wilayah galaksi yang sebelumnya kurang tereksplorasi.
Awan Molekuler Raksasa (GMC) ini menyimpan berbagai aktivitas menarik. Analisis mendalam mengungkap area-area yang berpotensi menjadi tempat kelahiran bintang baru, serta jalur-jalur debu padat yang menghubungkan cakram Bima Sakti dengan intinya.
"Keberadaan awan ini baru terungkap saat pengamatan langit mengungkapkan adanya gas padat," ungkap ketua tim peneliti. "Pengukuran ukuran, massa, dan kerapatannya memastikan bahwa ini adalah awan molekuler raksasa."
Jalur material yang padat dalam GMC ini memberikan petunjuk tentang bagaimana materi bergerak dari cakram Bima Sakti menuju pusat galaksi. Awan Midpoint menjadi titik transfer material dari cakram galaksi ke lingkungan ekstrem di pusat galaksi, menawarkan kesempatan unik untuk mempelajari kondisi gas awal sebelum terkumpul di inti galaksi.
Gas dalam Awan Midpoint menunjukkan ketidakstabilan, mirip dengan kondisi gas di pusat Bima Sakti. Pergerakan yang tidak beraturan ini mungkin disebabkan oleh aliran material sepanjang jalur debu atau tumbukan dengan awan molekuler lain.
Beberapa gumpalan gas dan debu di dalam Awan Midpoint berpotensi runtuh dan melahirkan bintang-bintang baru. Salah satu gumpalan, Simpul E, tampak seperti awan gas kecil dan padat yang terkikis oleh radiasi bintang di sekitarnya, membentuk struktur yang dikenal sebagai frEGG (gumpalan gas menguap yang mengambang).
Para astronom juga menemukan sumber radiasi gelombang mikro yang kuat, "maser," yang semakin menguatkan indikasi pembentukan bintang yang intens di Awan Midpoint.
Namun, Awan Midpoint tidak hanya menyimpan tanda-tanda kelahiran bintang. Struktur mirip cangkang di dalamnya mengindikasikan adanya kematian bintang masif akibat ledakan supernova.
Penelitian ini menunjukkan bahwa Awan Midpoint memainkan peran penting dalam aliran material dari cakram Bima Sakti ke intinya, yang dapat memicu pembentukan bintang di batang pusat galaksi yang berputar di sekitar pusat galaksi kita. Struktur serupa bintang padat juga ditemukan di galaksi spiral berbatang lainnya.
Studi lebih lanjut terhadap awan ini dan lingkungannya akan membantu kita memahami bagaimana blok pembangun bintang berkumpul di pusat galaksi.
"Pembentukan bintang di batang galaksi sangat kompleks," kata salah satu anggota tim. "Kekuatan yang ada di area ini justru dapat menghambat proses pembentukan bintang."