Nita Gunawan kembali menjadi pusat perhatian setelah mengungkapkan perubahan preferensinya dalam hal percintaan. Dalam sebuah wawancara, Nita secara terbuka membahas kriteria pasangan idealnya yang kini jauh berbeda.
Dulu terpikat pada pria "bad boy", Nita Gunawan kini mengakui bahwa tipe tersebut tak lagi masuk dalam daftar idamannya. "Dulu aku suka bad boy. Itu dulu ya," ungkapnya sambil tersenyum. Ia menjelaskan bahwa dulu memang menyukai pria macho yang terkesan nakal, namun bukan berarti nakal dalam arti sebenarnya. Ia lebih menyukai pria yang penampilannya gagah dibandingkan yang terlalu tampan.
Namun, di usia 34 tahun, Nita Gunawan kini lebih realistis. Penampilan atau gaya hidup pemberontak tak lagi menjadi daya tarik utama. Kini, ia lebih mengutamakan ketulusan dan kecocokan hati. "Kalau aku baik, pasti jodohku juga baik. Yang penting sekarang berkarya, bekerja. Jodoh nanti ngikutin," tegasnya.
Nita Gunawan kini hanya ingin fokus pada pria yang memiliki visi dan misi yang sejalan dengannya. Ia ingin mencari pasangan hidup yang tepat. "Karena kita semakin bertambahnya usia malas untuk mengenal orang baru. Karena pengenalan itu capek ya untuk tahu kekurangannya, kelebihannya," jelas Nita. "Lalu visi dan misinya itu dipikirin karena kalau menikah itu butuh visi dan misi yang sama karena kan bukan hanya setahun, dua tahun tapi seumur hidup," tambahnya.
Soal pernikahan, Nita Gunawan memilih untuk tidak terburu-buru. Ia tidak ingin hidupnya didikte oleh tekanan sosial. Fokus utamanya adalah menciptakan kehidupan yang tenang, sehat, dan produktif.
Selain urusan hati, Nita Gunawan juga berbagi pengalaman menjalani liposuction atau sedot lemak di awal tahun ini. Ia melakukan prosedur kecil di bagian dagu dan lengan karena merasa tidak nyaman dengan bentuk tubuhnya saat berat badannya mencapai 57 kg. "Aku tuh nggak mau ada double chin. Terus di lengan juga, jadi tiga bulan pakai korset. Gerak pun susah," cerita Nita.
Namun, Nita Gunawan menegaskan bahwa ia tidak menjadikan tindakan medis sebagai jalan pintas. Ia tetap konsisten menjaga pola hidup sehat, mulai dari puasa intermittent, tidak makan nasi, hingga menghindari gula dan tepung. "Pokoknya udah jaga banget sih," ujarnya.
Bagi Nita Gunawan, kesehatan dan kebugaran adalah bentuk cinta terhadap diri sendiri. Begitu pula dengan urusan hati, Nita ingin mencintai dan dicintai dengan kesadaran penuh, bukan karena tren atau tekanan lingkungan.