Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (KAI), Didiek Hartantyo, menyampaikan permohonan maaf atas insiden anjloknya Kereta Api (KA) Argo Bromo Anggrek yang melayani rute Surabaya Pasarturi-Gambir. Permohonan maaf ini disampaikan saat jumpa pers terkait penanganan insiden tersebut.
Akibat kejadian ini, perjalanan kereta api mengalami gangguan dan perlambatan. Insiden yang terjadi di emplasemen Stasiun Pegadenbaru, Subang, Jawa Barat ini berdampak pada ratusan ribu penumpang. KAI mencatat sekitar 12 ribu penumpang telah melakukan proses pengembalian (refund) tiket.
Menurut Didiek, dari tanggal 1 hingga 3 Agustus, total tiket yang terjual mencapai 440 ribu. Pada tanggal 2 dan 3 Agustus saja, terjual 250 ribu tiket. Para pemilik tiket inilah yang terkena dampak langsung dari insiden tersebut.
KAI mencatat sebanyak 80 perjalanan kereta api dibatalkan sejak 1 Agustus hingga 13 Juli akibat anjloknya KA Argo Bromo Anggrek. Meskipun demikian, Didiek memastikan bahwa secara umum, perjalanan kereta api sudah kembali normal.
Perbaikan dan Pengembalian Dana
Perbaikan infrastruktur di lokasi anjloknya kereta api terus dilakukan. Proses perbaikan ini menyebabkan keterlambatan pada 7 perjalanan kereta api.
KAI mengoperasikan 72 perjalanan kereta api dari arah timur, meliputi kota-kota seperti Surabaya, Malang, Madiun, Banyuwangi, Jember, Yogyakarta, Solo, Semarang, dan Bandung. Dari jumlah tersebut, 65 perjalanan tepat waktu, sementara 7 lainnya mengalami keterlambatan.
Didiek menjamin bahwa KAI akan memberikan pengembalian dana (refund) 100 persen kepada penumpang yang terkena dampak pembatalan perjalanan akibat anjloknya KA Argo Bromo Anggrek. Penumpang diberikan waktu 7 hari untuk mengurus proses pengembalian dana tersebut.
Hingga saat ini, tercatat 12 ribu tiket telah dibatalkan. KAI membuka kesempatan bagi penumpang lain yang belum melakukan pembatalan untuk segera mengurusnya dalam waktu 7 hari.