Kementerian Kesehatan meluncurkan kampanye masif pencegahan Demam Berdarah Dengue (DBD) melalui berbagai platform, termasuk video, website, dan pesan WhatsApp. Inisiatif ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan bahaya DBD sejak dini.
Kampanye ini diharapkan menjadi pemicu gelombang kepedulian dan tindakan nyata dari seluruh lapisan masyarakat dalam memerangi DBD. Pemerintah menargetkan angka kematian akibat DBD dapat ditekan hingga nol pada tahun 2030.
Wakil Menteri Kesehatan menyatakan bahwa DBD telah dikenal sejak tahun 1780 dan mulai menyebar di Asia Tenggara pada sekitar tahun 1950-an. Kasus pertama di Indonesia tercatat pada tahun 1968 di Jakarta dan Surabaya, kemudian menyebar ke seluruh Indonesia dan menyebabkan kematian, terutama pada balita. Lebih dari setengah abad berlalu, DBD masih menjadi masalah kesehatan serius di Indonesia.
Saat ini, tercatat 182 kasus kematian dari 38 ribu kasus DBD pada tahun 2025. Pada tahun 2024, jumlah kasus DBD di Indonesia mencapai 242 ribu. Penanggulangan DBD membutuhkan kerja sama dari seluruh elemen masyarakat, bukan hanya Kementerian Kesehatan. Pencegahan merupakan kunci utama dalam memerangi penyakit ini.
Kampanye 3M Plus terus digalakkan sebagai upaya pencegahan DBD. Pemerintah menargetkan nol kematian akibat DBD pada tahun 2030. Strategi yang diterapkan meliputi pencegahan, terapi awal dan dini, serta inovasi pengobatan, termasuk pengembangan vaksin.
Meskipun vaksin DBD masih dalam tahap uji coba di beberapa tempat, studi awal telah dilakukan oleh Kementerian Kesehatan. Diharapkan vaksin DBD dapat memberikan dampak positif dalam meringankan gejala klinis penderita DBD.