Jakarta – Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mengumumkan komitmennya untuk memperbarui strategi perang Israel. Pengumuman ini disampaikan dalam sebuah pertemuan kabinet.
Netanyahu menekankan kepada para menterinya bahwa ia akan memberikan instruksi kepada militer untuk "mencapai tiga sasaran utama perang yang telah ditetapkan".
Media lokal Israel melaporkan, mengutip sumber-sumber dari pertemuan tersebut, bahwa "strategi baru" ini mengindikasikan pendudukan kembali seluruh wilayah Gaza, termasuk Kota Gaza, yang diyakini sebagai lokasi penyanderaan.
Kecaman dari Palestina
Kementerian Luar Negeri Palestina segera mengecam rencana baru tersebut. Mereka mendesak intervensi masyarakat internasional untuk menghentikan potensi pendudukan militer.
Tekanan Domestik dan Internasional
Saat ini, Netanyahu berada di bawah tekanan yang meningkat baik dari dalam negeri maupun internasional untuk membebaskan sandera yang masih berada di Gaza dan mempercepat pengiriman bantuan ke wilayah yang dilanda krisis pangan.
Israel, dengan dukungan dari Amerika Serikat dan Panama, berencana mengadakan pertemuan Dewan Keamanan PBB untuk membahas nasib para sandera.
Kemarin, Netanyahu menegaskan kembali bahwa tiga tujuan utama perang Israel adalah "mengalahkan musuh, membebaskan sandera, dan memastikan Gaza tidak lagi menjadi ancaman bagi Israel".
Pernyataan ini muncul setelah ratusan pensiunan pejabat keamanan Israel mengirim surat kepada Presiden AS, Donald Trump, mendesaknya untuk membujuk Netanyahu agar mengakhiri perang.