Iran Bentuk Dewan Pertahanan Nasional Pasca Konflik dengan Israel

Teheran – Iran mengumumkan pembentukan Dewan Pertahanan Nasional yang baru setelah konflik sengit selama 12 hari dengan Israel yang berakhir dengan gencatan senjata pada Juni lalu. Dewan ini dibentuk untuk meninjau strategi pertahanan dan meningkatkan kemampuan militer negara tersebut.

Sekretariat Dewan Keamanan Nasional Tertinggi Iran menyatakan bahwa badan pertahanan baru ini akan fokus pada evaluasi rencana pertahanan dan peningkatan terpusat kemampuan Angkatan Bersenjata Iran.

Dewan Pertahanan Nasional akan dipimpin langsung oleh Presiden Iran, Masoud Pezeshkian, dan beranggotakan para pemimpin senior dari berbagai elemen pemerintahan dan militer Iran.

Anggota dewan mencakup pimpinan tiga cabang pemerintahan (ketua parlemen dan kepala otoritas kehakiman), komandan senior Angkatan Bersenjata Iran, serta menteri dari sejumlah kementerian terkait.

Pembentukan dewan pertahanan ini telah disetujui oleh Dewan Keamanan Nasional Tertinggi, badan keamanan tertinggi Iran, sesuai dengan pasal 176 konstitusi negara.

Pengumuman ini muncul setelah peringatan dari panglima tertinggi militer Iran, Amir Hatami, yang menekankan bahwa ancaman dari Israel tetap nyata dan tidak boleh diremehkan. Hatami menegaskan bahwa kekuatan rudal dan drone Iran selalu dalam keadaan siaga dan siap beroperasi.

Konflik Juni lalu menyaksikan serangan besar-besaran Israel terhadap target militer dan nuklir di Iran, dengan keterlibatan Amerika Serikat dalam pengeboman fasilitas nuklir Teheran. Iran merespons dengan serangan drone dan rudal ke Israel dan target militer AS di Timur Tengah.

Perang ini menjadi tantangan militer terberat bagi Iran sejak perang dengan Irak pada 1980-an. Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, juga memperingatkan kemungkinan serangan lebih lanjut jika Iran dianggap sebagai ancaman.

Scroll to Top