Merkurius, planet terkecil dan terdekat dengan Matahari, menyimpan sebuah misteri yang menakjubkan: sebuah lapisan berlian yang sangat besar, dengan ketebalan mencapai 17 kilometer, tersembunyi di bawah permukaannya yang panas membara.
Penelitian terbaru mengungkapkan bahwa tekanan dan suhu ekstrem di kedalaman Merkurius dapat mengubah karbon menjadi berlian, membentuk selubung kristal padat yang mengelilingi inti logam planet tersebut.
Bagaimana Berlian Terbentuk di Merkurius?
Permukaan Merkurius kaya akan grafit, sebuah bentuk karbon. Hal ini mengindikasikan bahwa pada masa lalu, kerak planet mengapung di atas lautan magma yang kaya karbon. Saat lautan magma mendingin, material karbon yang lebih ringan naik ke permukaan, sementara karbon yang lebih padat tenggelam jauh ke dalam planet.
Di bawah tekanan yang sangat tinggi, melebihi 5,5 GPa, dan suhu mendekati 1.982°C, karbon yang tenggelam ini mengalami transformasi menjadi berlian di batas antara inti dan mantel Merkurius. Kehadiran sulfur juga berperan penting, menurunkan titik leleh magma dan mempermudah pembentukan berlian. Berlian-berlian ini cukup stabil untuk tenggelam dan terakumulasi, membentuk lapisan berlian yang unik.
Lapisan Berlian dan Medan Magnet Merkurius
Keberadaan lapisan berlian ini dapat menjadi kunci untuk memahami medan magnet kuat Merkurius, sebuah fenomena yang membingungkan para ilmuwan mengingat ukuran planet ini. Konduktivitas termal berlian yang tinggi berperan dalam memindahkan panas dari inti Merkurius ke mantel, mempertahankan gradien termal yang dibutuhkan untuk menggerakkan dinamo magnetik planet.
Dengan kata lain, lapisan berlian membantu memindahkan panas secara efisien dari inti ke mantel, mempengaruhi konveksi di inti dan menjaga keberlangsungan medan magnet.
Implikasi untuk Ilmu Planet
Penemuan lapisan berlian di Merkurius bukan hanya sekadar keindahan. Sementara planet-planet seperti Bumi, Venus, dan Mars telah kehilangan sebagian besar karbon permukaannya melalui proses geologis, Merkurius berhasil mempertahankan dan memusatkan kandungan karbonnya. Hal ini menjadikan Merkurius sebuah benda langit dengan komposisi kimia yang sangat unik.
Penelitian ini juga membuka kemungkinan adanya lapisan berlian serupa di benda-benda langit lain, seperti asteroid yang kaya karbon, jika kondisi pembentukannya serupa dengan Merkurius.