Ekonomi Indonesia Lampaui Ekspektasi: Peluang dan Tantangan di Semester Kedua 2025

Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal kedua 2025 mencapai 5,12% (YoY), melampaui perkiraan konsensus sebesar 4,8%. Pertumbuhan ini lebih tinggi dibandingkan kuartal sebelumnya (4,87%) dan kuartal yang sama tahun lalu (5,05%). Dengan hasil ini, ekonomi Indonesia tumbuh 4,99% pada semester pertama 2025. Pemerintah menargetkan pertumbuhan 5% dalam APBN 2025, sementara Bank Indonesia menargetkan kisaran 4,6-5,4%. Secara kuartalan, pertumbuhan ekonomi mencapai 4,04% (QoQ), juga melampaui ekspektasi.

Investasi menjadi pendorong utama pertumbuhan, dengan pembentukan modal tetap bruto (PMTB) melonjak 6,99% (YoY), didukung belanja modal pemerintah yang signifikan (30,37%). Konsumsi rumah tangga juga stabil, tumbuh 4,97% (YoY) seiring peningkatan belanja kebutuhan pokok dan mobilitas masyarakat.

Sektor industri pengolahan menjadi kontributor terbesar dengan kenaikan 5,68% (YoY), terutama didorong oleh produk kelapa sawit, besi, dan baja. Sektor jasa lainnya (11,31%) dan jasa perusahaan (9,31%) mengalami pertumbuhan tercepat, didorong oleh peningkatan kunjungan tempat rekreasi dan aktivitas agen/biro perjalanan wisata.

Secara regional, Sulawesi (5,83%) dan Jawa (5,24%) mencatat pertumbuhan tertinggi, sementara Sumatra, Kalimantan, Bali & Nusra, serta Maluku & Papua tumbuh lebih lambat dari rata-rata nasional.

Prospek dan Tantangan ke Depan

Pertumbuhan ekonomi di semester kedua 2025 akan dipengaruhi oleh beberapa faktor:

  1. Dampak tarif impor yang diberlakukan Amerika Serikat mulai Agustus 2025.
  2. Percepatan belanja pemerintah.
  3. Tren penurunan suku bunga.

Investor juga perlu memperhatikan pidato kenegaraan presiden pada 15 Agustus, yang mungkin menyoroti program-program prioritas untuk tahun 2026.

Kilas Berita Perusahaan

  • SCMA: Elang Mahkota Teknologi ($EMTK) menambah kepemilikan saham di Surya Citra Media ($SCMA) senilai Rp68 miliar.
  • TLKM: Telkom Indonesia merevisi target pertumbuhan pendapatan menjadi flat dan menurunkan guidance margin EBITDA untuk tahun 2025 menjadi sekitar 50%.
  • PTPS: Pulau Subur akan membagikan dividen interim sebesar Rp3 per saham, dengan cum date pada 13 Agustus 2025.
  • ACES: Laba bersih Aspirasi Hidup Indonesia ($ACES) pada semester pertama 2025 di bawah ekspektasi akibat penurunan margin laba kotor.
  • RAJA: Rukun Raharja ($RAJA) berencana mengakuisisi perusahaan infrastruktur LNG pada kuartal ketiga 2025 dan perusahaan sektor hilir pada akhir tahun ini.

Informasi Tambahan

  • Pemerintah menerbitkan peraturan terkait subsidi bunga atau margin kredit industri padat karya untuk meningkatkan daya saing dan penyerapan tenaga kerja.
  • Impor minyak sawit India turun 10% (MoM) pada Juli 2025.
  • Astra Financial mencatat total transaksi Rp2,4 triliun selama GIIAS 2025, melampaui target.
  • Pemerintah berencana membangun pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) berkapasitas 100 GW untuk memenuhi kebutuhan energi Koperasi Desa Merah Putih (KDMP).

Peringatan dari Komunitas

"Overconfident di saham Akan Membunuh Kalian." Waspadai jebakan overconfidence dalam investasi saham.

Scroll to Top