Ekonomi Indonesia berhasil mencatatkan pertumbuhan yang solid sebesar 5,12% (year-on-year) pada kuartal II-2025. Pencapaian ini diraih di tengah perbincangan mengenai fenomena "Rojali" (rombongan jarang beli) dan "Rohana" (rombongan hanya nanya) yang dikhawatirkan dapat menghambat konsumsi masyarakat.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian menegaskan bahwa isu "Rojali" dan "Rohana" hanyalah narasi yang berlebihan. Data menunjukkan konsumsi rumah tangga justru tumbuh positif sebesar 4,97% pada kuartal II-2025, meningkat dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat 4,93%.
Perkembangan menarik lainnya adalah adanya pergeseran perilaku belanja masyarakat dari toko fisik (offline) ke platform digital (online). Pertumbuhan belanja online tercatat signifikan, yaitu sebesar 7,55% pada kuartal II-2025 dibandingkan kuartal sebelumnya. Data ini baru mulai dilacak oleh Badan Pusat Statistik (BPS) tahun ini.
Kategori produk yang mengalami pertumbuhan tertinggi dalam belanja online meliputi produk perawatan diri dan kosmetik (hampir 17%), serta perlengkapan rumah tangga dan kantor (29,38%).
Kinerja positif juga tercermin pada laporan keuangan perusahaan ritel. Beberapa perusahaan pabrik, minimarket, dan gerai di pusat perbelanjaan mencatatkan pertumbuhan mendekati 5%, bahkan ada yang mencapai 12,87% pada semester I tahun ini.