Australia mengambil langkah signifikan dalam memperkuat keamanan maritimnya dengan memesan belasan kapal perang dari Jepang. Nilai kesepakatan ini mencapai USD 6 miliar, setara dengan Rp 98,2 triliun.
Menteri Pertahanan Australia mengumumkan bahwa mereka akan mengakuisisi 11 unit fregat kelas Mogami yang diproduksi oleh Mitsubishi Heavy Industries Jepang. Kemenangan Mitsubishi Heavy Industries diraih setelah mengalahkan tawaran dari ThyssenKrupp Marine Systems asal Jerman.
Kesepakatan ini menandai kolaborasi industri pertahanan terbesar antara Jepang dan Australia. Keputusan ini muncul setelah Australia mengumumkan restrukturisasi besar-besaran militernya pada tahun 2023, dengan fokus pada kemampuan serangan jarak jauh sebagai respons terhadap kekuatan Angkatan Laut China.
Fregat kelas Mogami adalah kapal perang siluman canggih yang dilengkapi dengan berbagai persenjataan modern. Kapal-kapal baru ini akan menggantikan armada kapal perang kelas Anzac yang sudah tua, dan diharapkan mulai beroperasi pada tahun 2030.
Kapal fregat kelas Mogami dianggap sebagai pilihan terbaik untuk Australia karena merupakan kapal generasi baru, memiliki kemampuan siluman, dan dilengkapi dengan 32 sel peluncur vertikal yang mampu meluncurkan rudal jarak jauh. Menteri Industri Pertahanan Australia menambahkan bahwa fregat ini juga mampu meluncurkan rudal jelajah jarak jauh Tomahawk, yang akan meningkatkan kemampuan Angkatan Laut Australia secara signifikan.
Selain akuisisi kapal perang baru ini, Australia juga telah mengumumkan rencana pada tahun 2021 untuk mendapatkan kapal selam bertenaga nuklir buatan Amerika Serikat, setelah membatalkan rencana sebelumnya untuk mengembangkan kapal selam non-nuklir dari Prancis.