Jakarta – Australia, negara tetangga Indonesia, melakukan investasi besar dalam pertahanan maritimnya dengan mengakuisisi 11 kapal perang siluman canggih dari Jepang. Kesepakatan senilai US$26 miliar ini menandai kerjasama pertahanan yang signifikan antara kedua negara.
Menteri Pertahanan Australia mengumumkan bahwa fregat kelas Mogami, yang diproduksi oleh Mitsubishi Heavy Industries, dipilih setelah melalui proses tender yang ketat. Keputusan ini didasarkan pada kemampuan unggul kapal tersebut dan keselarasan strategis yang erat antara Australia dan Jepang.
Fregat Mogami generasi baru ini dilengkapi dengan 32 sel peluncur vertikal yang mampu meluncurkan rudal jarak jauh, termasuk Tomahawk. Akuisisi ini bertujuan untuk memperkuat Angkatan Laut Australia, menjadikannya armada yang lebih besar dan lebih mematikan.
Kapal pertama dari kelas Mogami diperkirakan akan beroperasi di Australia pada tahun 2030, menggantikan armada kapal kelas Anzac yang sudah tua. Tiga fregat pertama akan dibangun di luar negeri, sementara sisanya direncanakan akan dirancang di galangan kapal Australia Barat.
Langkah ini merupakan bagian dari restrukturisasi militer besar-besaran yang telah dilakukan Australia sejak tahun 2023. Upaya ini dipandang sebagai respons terhadap dinamika kekuatan regional, termasuk peningkatan kemampuan serangan jarak jauh.
Selain akuisisi fregat Jepang, Australia juga berupaya untuk memperluas armada kapal perangnya dari 11 menjadi 26 dalam dekade mendatang. Kemitraan trilateral AUKUS dengan Amerika Serikat dan Inggris juga memungkinkan Australia untuk memperoleh kapal selam bertenaga nuklir, yang akan semakin memperkuat kemampuan pertahanannya.