Sebuah studi terbaru mengungkap fakta penting: kesehatan mental ayah memiliki kaitan erat dengan perkembangan fisik, emosional, dan kognitif anak. Ini menekankan pentingnya peran ayah dalam setiap fase tumbuh kembang si kecil.
Studi yang dipublikasikan dalam jurnal JAMA Pediatrics ini menemukan bahwa masalah mental pada ayah, seperti depresi, kecemasan, atau stres, sedikit berkaitan dengan hambatan dalam perkembangan anak. Area perkembangan yang terpengaruh meliputi kemampuan kognitif, emosi, bahasa, fisik, dan motorik.
Ayah Juga Berisiko Mengalami Tekanan Mental
Penelitian ini menyoroti bahwa masa transisi menjadi ayah dapat menjadi periode yang penuh tekanan. Sekitar 8-13% ayah di Amerika Serikat mengalami depresi selama awal kehidupan anak mereka. Angka ini bahkan melonjak hingga 50% jika ibu juga mengalami depresi pascapersalinan.
Fokus pada kesehatan mental ayah di luar masa pascapersalinan masih minim. Padahal, perkembangan janin, bayi, hingga balita sangat rentan terhadap tekanan mental yang dialami orang tua.
Pengaruh Tekanan Mental Ayah pada Anak
Tekanan mental yang dialami ayah dapat memengaruhi cara mereka berinteraksi dengan anak. Hal ini dapat mengganggu keamanan keterikatan (attachment) antara ayah dan anak. Studi ini menemukan hubungan antara masalah mental ayah dan perkembangan sosial-emosional, kognitif, bahasa, dan fisik anak.
Perlunya Dukungan untuk Kesejahteraan Orang Tua
Temuan ini menggarisbawahi pentingnya memberikan dukungan kepada para ayah. Dengan memprioritaskan kesehatan mental ayah, kita dapat menciptakan lingkungan keluarga yang lebih baik dan mendukung tumbuh kembang anak yang optimal.
Para ahli merekomendasikan perlunya penilaian dan perhatian terhadap kesejahteraan kedua orang tua, baik ibu maupun ayah, selama kunjungan perawatan kesehatan perinatal.
Bagi para calon ayah, memahami kondisi kesehatan mental diri sendiri sejak dini sangatlah penting. Menjadi orang tua adalah perjalanan yang penuh tantangan, dan dukungan yang tepat akan membantu ayah melewati masa-masa sulit.
Tidak ada kata terlambat untuk memprioritaskan kesehatan mental. Setiap usia dan tahap perkembangan anak itu penting. Investasi pada kesehatan mental ayah adalah investasi pada masa depan anak.