Langganan Internet Rumah Melonjak di 2025: Harga Makin Terjangkau Jadi Pemicu Utama

Jakarta – Kabar baik bagi pengguna internet di Indonesia! Tahun 2025 menjadi saksi peningkatan signifikan jumlah pelanggan internet rumah. Penurunan harga langganan internet menjadi faktor utama yang mendorong pertumbuhan ini.

Data terbaru dari survei menunjukkan, pada tahun 2025, sekitar 38,7% warga Indonesia memilih berlangganan internet fixed broadband. Angka ini melesat tajam dibandingkan tahun 2024 yang hanya mencatatkan 27,4%. Layanan fixed broadband ini mencakup koneksi fiber optik, wireless, hingga satelit.

Ketua asosiasi terkait mengungkapkan bahwa sebagian besar pelanggan baru mulai berlangganan dalam setahun terakhir karena penawaran harga yang semakin bersahabat. Hal ini memunculkan pertanyaan, apakah daya beli masyarakat meningkat ataukah harga internet broadband yang memang semakin terjangkau?

Tren penurunan biaya berlangganan juga tercermin dari perubahan tarif yang dibayarkan pengguna. Pada tahun 2025, mayoritas pelanggan (74,31%) memilih paket internet dengan tarif antara Rp 100.000 hingga Rp 300.000. Sebelumnya, pada tahun 2024, angka ini berada di kisaran 67,4%. Sementara itu, persentase pelanggan yang membayar antara Rp 300.000 hingga Rp 500.000 menurun dari 22,5% menjadi 16,8%.

Survei yang sama juga menyoroti dominasi salah satu penyedia layanan internet, dengan pangsa pasar mencapai 43,9%. Pesaing terdekatnya adalah penyedia layanan internet dari perusahaan listrik negara (PLN), yang menguasai 4,24% pasar, diikuti oleh Biznet dengan 3,87%.

Meskipun akses internet semakin meluas, sebagian besar pengguna (73%) masih menggunakan layanan dengan kecepatan standar, yaitu antara 10 Mbps hingga 30 Mbps. Hanya sebagian kecil, sekitar 2,31%, yang menikmati layanan internet berkecepatan tinggi 100 Mbps atau lebih.

Scroll to Top