Gigitan Anjing Belum Tentu Rabies: Ini Penjelasan Dinas Kesehatan Mataram

Dinas Kesehatan Kota Mataram menegaskan bahwa tidak semua kasus gigitan anjing otomatis dianggap sebagai rabies. Masyarakat diimbau untuk tidak panik berlebihan jika terkena gigitan anjing.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Mataram menjelaskan bahwa diagnosis rabies memerlukan observasi klinis dan hasil laboratorium yang akurat. Oleh karena itu, segera setelah digigit anjing, masyarakat disarankan untuk langsung mengunjungi fasilitas kesehatan terdekat guna mendapatkan penanganan yang tepat.

Penting untuk diketahui bahwa anjing yang menggigit harus diobservasi kesehatannya terlebih dahulu untuk memastikan apakah hewan tersebut merupakan pembawa virus rabies. Prosedur penanganan gigitan hewan penular rabies (HPR) mencakup pemeriksaan medis dan observasi perilaku hewan.

Setiap tahun, Dinas Kesehatan Kota Mataram menemukan kasus gigitan anjing, namun perlu diingat bahwa tidak semua gigitan tersebut mengindikasikan rabies.

Untuk mencegah penyebaran rabies, masyarakat diimbau untuk menjaga hewan peliharaan agar tidak berkeliaran bebas dan memastikan hewan tersebut mendapatkan vaksinasi rabies secara rutin. Vaksin anti rabies tersedia di 11 puskesmas di Kota Mataram, dengan pasokan dari Kementerian Kesehatan melalui Dinas Kesehatan Provinsi. Jumlah vaksin yang dialokasikan bergantung pada permintaan dari masing-masing fasilitas kesehatan.

Scroll to Top