Demam Emas di Sungai Eufrat: Pertanda Akhir Zaman?

Fenomena langka terjadi di Kota Raqqa, Suriah. Warga berduyun-duyun mencari emas di tepi Sungai Eufrat. Gundukan tanah berkilauan muncul di dasar sungai yang mengering akibat surutnya air, memicu aksi perburuan siang dan malam.

Para pemburu emas menggunakan alat sederhana seperti sekop dan cangkul untuk menggali tanah. Seorang insinyur geologi setempat menyarankan agar dilakukan analisis mendalam untuk memastikan apakah endapan tersebut benar-benar emas atau hanya mineral lain. Ia juga mengingatkan masyarakat untuk berhati-hati.

Mengeringnya Sungai Eufrat dan kemunculan bongkahan emas dikaitkan dengan salah satu tanda kiamat dalam hadits Nabi Muhammad SAW.

Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan Imam Muslim, Rasulullah SAW bersabda bahwa kiamat tidak akan terjadi sampai Sungai Eufrat mengering dan menampakkan gunung emas. Manusia akan saling membunuh untuk memperebutkannya, dan dari setiap seratus orang, sembilan puluh sembilan akan terbunuh.

Beberapa ulama menafsirkan "gunung emas" sebagai simbol kekayaan yang besar, seperti minyak bumi, yang menjadi rebutan manusia.

Hadits lain yang diriwayatkan At Tirmidzi menyebutkan bahwa Sungai Eufrat akan membuka simpanan emasnya. Nabi SAW mengingatkan agar siapa pun yang mendatanginya tidak mengambil apa pun.

Menurut Imam Nawawi, mengeringnya Sungai Eufrat berarti terbukanya dasar sungai karena air yang surut akibat perubahan aliran sungai. Kekayaan atau gunung emas yang tertimbun tanah akan tampak ketika tanah tersebut terkikis oleh perubahan aliran sungai.

Namun, kebenaran dan makna dari fenomena ini tetap menjadi misteri dan hanya Allah yang Maha Mengetahui.

Scroll to Top