Israel Longgarkan Blokade Gaza, Perdagangan Swasta Dibuka Kembali

Pemerintah Israel mengambil langkah signifikan dengan mengizinkan kembali aktivitas perdagangan sektor swasta dengan Jalur Gaza. Kebijakan ini bertujuan untuk mengurangi ketergantungan wilayah tersebut pada bantuan kemanusiaan yang selama ini berlangsung.

Menurut pengumuman COGAT, badan sipil Israel yang mengurusi wilayah Palestina, keputusan ini merupakan bagian dari mekanisme baru yang disetujui oleh kabinet Israel. Mekanisme ini akan memperluas jangkauan bantuan ke Gaza melalui peran aktif sektor swasta.

Sejumlah pedagang lokal telah disetujui oleh lembaga pertahanan Israel, setelah melalui serangkaian kriteria dan pemeriksaan keamanan ketat. Pengiriman barang dari sektor swasta akan diawasi melalui transfer bank yang dipantau dan diperiksa oleh militer Israel, untuk mencegah keterlibatan kelompok Hamas.

Barang-barang yang akan diizinkan masuk meliputi kebutuhan pokok seperti bahan makanan, buah-buahan, sayuran, susu formula bayi, dan produk kebersihan. Tujuan utama dari langkah ini adalah meningkatkan volume bantuan yang masuk ke Jalur Gaza, sekaligus mengurangi ketergantungan pada bantuan yang dikumpulkan oleh PBB dan organisasi internasional lainnya.

Implementasi operasi bantuan ini masih menjadi pertanyaan, mengingat kerusakan yang meluas di Gaza. Israel telah memberlakukan blokade total sejak Maret lalu, yang sebagian telah dicabut pada Mei untuk memungkinkan badan swasta yang didukung AS membuka pusat distribusi makanan.

Konvoi bantuan kemanusiaan dan pengiriman bantuan udara telah dilanjutkan, menyusul laporan PBB yang memperingatkan adanya kelaparan di Jalur Gaza. Kondisi warga Palestina yang kelaparan, terutama anak-anak, telah memicu kekhawatiran global.

Kelaparan ini juga berdampak pada para sandera yang ditahan oleh Hamas. Video terbaru yang dirilis Hamas menunjukkan dua sandera Israel dalam kondisi memprihatinkan, yang memicu kritikan tajam dari Israel dan negara-negara Barat.

Scroll to Top