Sebuah insiden serius terjadi di Tepi Barat pada tanggal 30 Juli lalu, di mana sebuah kendaraan diplomatik Rusia diserang oleh kelompok pemukim Israel. Akibat serangan tersebut, kendaraan mengalami kerusakan mekanis. Pemerintah Rusia memandang insiden ini sebagai pelanggaran berat terhadap Konvensi Wina tentang Hubungan Diplomatik.
Menurut keterangan resmi, peristiwa ini terjadi di dekat permukiman ilegal Israel, Giv’at Asaf, yang terletak di timur Ramallah dan utara Yerusalem. Para penyerang juga melontarkan ancaman verbal kepada para diplomat Rusia.
Rusia sangat menyayangkan sikap acuh tak acuh tentara Israel yang tidak berupaya menghentikan tindakan agresif tersebut. Pihak berwenang Rusia menegaskan bahwa kendaraan yang diserang tersebut membawa anggota misi diplomatik Rusia untuk Otoritas Palestina, yang juga memiliki akreditasi dari Kementerian Luar Negeri Israel.
Sebagai respons, Kedutaan Besar Rusia di Tel Aviv telah menyampaikan nota resmi kepada pemerintah Israel.
Insiden ini terjadi di tengah situasi konflik yang berkelanjutan di Gaza sejak Oktober 2023. Rusia secara konsisten menyerukan solusi dua negara sebagai landasan penyelesaian konflik Israel-Palestina, yang mengakui hak rakyat Palestina untuk memiliki negara merdeka berdampingan dengan Israel. Posisi ini telah menjadi prinsip dasar kebijakan Rusia sejak tahun 1988, ketika Uni Soviet mengakui deklarasi kemerdekaan Palestina.