Mantan Perdana Menteri Israel, Naftali Bennet, melontarkan kritik pedas terhadap pemerintahan Benjamin Netanyahu. Ia menyebut Israel perlahan berubah menjadi "negara kusta" karena gagal menjaga citra positif di kancah global.
Pernyataan keras ini disampaikan Bennet saat berada di New York, Amerika Serikat. Menurutnya, citra Israel di mata dunia, terutama di Amerika Serikat, tidak pernah seburuk ini.
"Sebagai seseorang yang telah lama tinggal dan berbisnis di sini, serta aktif membela Israel, saya berani mengatakan bahwa status Israel sangatlah buruk," ujarnya.
Bennet bahkan menuding bahwa banyak pihak di AS kini menganggap Israel sebagai beban. Generasi muda, termasuk kalangan pendukung Partai Republik (MAGA), semakin menjauhkan diri dari Israel.
Menurutnya, pemerintahan Netanyahu turut memicu gelombang antisemitisme terburuk yang pernah terjadi di AS. Gelombang ini, lanjut Bennet, menyasar warga Yahudi Amerika secara samar, dimana mereka disalahkan atas berbagai masalah yang dihadapi AS, khususnya masalah ekonomi.
Pernyataan Bennet bukan tanpa dasar. Data terbaru menunjukkan bahwa opini publik Amerika Serikat terhadap Israel memang mengalami penurunan.
Sebuah survei menunjukkan bahwa hanya sebagian kecil warga Amerika yang mendukung tindakan Israel di Gaza. Sebagian besar tidak setuju dengan aksi militer Israel, dan lebih dari setengahnya memiliki pandangan negatif terhadap Netanyahu.
Untuk memulihkan citra yang terlanjur rusak, Bennet menyarankan agar Israel membentuk mesin propaganda yang efektif dan memanfaatkan jaringan yang ada untuk menyebarkan perspektif Israel kepada dunia.