Pemerintah Kota Yogyakarta memperluas cakupan program imunisasi Human Papillomavirus (HPV) untuk menjangkau anak perempuan di luar lingkungan sekolah. Langkah ini diambil setelah keberhasilan imunisasi HPV di sekolah yang mencapai 95%. Program imunisasi HPV gratis ini bertujuan untuk mencegah kanker serviks, penyebab kanker kedua terbanyak pada perempuan.
Menurut keterangan Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta, imunisasi HPV kini menyasar anak perempuan setara kelas 5 di luar sekolah, termasuk mereka yang menjalani homeschooling, tinggal di panti sosial atau asuhan, serta anak difabel perempuan yang tidak bersekolah. Anak perempuan usia 11 hingga 15 tahun yang belum pernah menerima vaksin HPV juga menjadi target program ini.
Pelaksanaan imunisasi HPV untuk anak di luar sekolah dimulai pada bulan Agustus, bersamaan dengan Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS). Imunisasi dilakukan oleh petugas puskesmas dengan jadwal yang disepakati bersama masyarakat setempat, bisa di puskesmas, balai RW, atau kelurahan.
Tahun ini, Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta menargetkan 4.199 anak kelas 5, 6, dan 9 di sekolah, serta sekitar 350 anak perempuan di luar sekolah. Koordinasi dilakukan dengan berbagai organisasi kemasyarakatan, lembaga seperti PKK, serta Dinas Pendidikan dan Olahraga untuk pendataan. Bahkan, anak perempuan yang bersekolah di wilayah Kota Yogyakarta tetapi bukan penduduk setempat tetap mendapatkan imunisasi HPV.
Berbeda dari tahun sebelumnya yang memerlukan 2 dosis vaksin, pada tahun 2025 ini imunisasi HPV hanya diberikan 1 dosis dengan tingkat perlindungan yang sama efektifnya. Pemerintah mengimbau masyarakat untuk memanfaatkan program imunisasi HPV gratis ini, mengingat pentingnya pencegahan kanker serviks. Vaksin HPV dipastikan aman dan merupakan hak anak untuk mendapatkan imunisasi yang dijamin oleh undang-undang.