Tel Aviv – Mantan Perdana Menteri Israel, Naftali Bennett, melontarkan kritik pedas terhadap Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan kabinetnya. Bennett menilai Netanyahu telah menyebabkan Israel terisolasi secara internasional, menyamakannya dengan "negara kusta." Dia juga menyoroti bahwa hubungan Israel dengan Amerika Serikat, sekutu terdekatnya, "tidak pernah seburuk ini."
Kritikan keras Bennett ini muncul setelah kunjungannya selama 10 hari ke Amerika Serikat, termasuk New York dan Washington DC. Dia mengungkapkan kekhawatirannya melalui media sosial X.
Bennett menyatakan bahwa Israel kehilangan dukungan dari kedua partai politik utama di AS, termasuk Partai Demokrat dan bahkan Partai Republik. Dia menuding bahwa meskipun beberapa tokoh dalam pemerintahan mantan Presiden Donald Trump masih bersimpati pada Israel, banyak anggota sayap kanan, termasuk gerakan MAGA (Make America Great Again), menjauhkan diri dari Israel.
Menurut Bennett, narasi tentang "kelaparan" di Gaza telah mengakar kuat di kalangan publik Amerika dan tokoh berpengaruh. Hal ini menyebabkan Israel dipandang sebagai beban bagi AS. Dia juga menyoroti peningkatan antisemitisme di AS, yang membuat sebagian orang menyalahkan orang Yahudi atas masalah-masalah yang dihadapi AS.
Bennett menuduh pemerintahan Netanyahu telah menimbulkan "kerusakan yang mengerikan" dan belum menyadari besarnya masalah yang ada. Dia menyalahkan para menteri radikal dalam kabinet Netanyahu, terutama Menteri Keuangan Bezalel Smotrich, yang dianggapnya terus membuat pernyataan kontroversial yang merusak citra Israel di mata dunia.
Bennett mempertanyakan apakah para pejabat Israel memahami bahwa pernyataan yang mereka buat di dalam negeri akan didengar di luar negeri. Dia juga mengkritik fokus pemerintahan Netanyahu pada propaganda politik internal daripada mengatasi masalah eksternal yang dihadapi Israel.