Harga Emas Berayun: Investor Nantikan Langkah The Fed di Tengah Aksi Ambil Untung

Harga emas mengalami koreksi setelah mencatatkan reli selama empat hari berturut-turut. Aksi taking profit menjadi pemicu utama penurunan, sementara perhatian pasar kini tertuju pada kandidat pilihan Presiden Trump untuk mengisi posisi penting di The Federal Reserve (The Fed).

Pada perdagangan sebelumnya, harga emas dunia terkoreksi sebesar 0,33% menjadi US$3.369,91 per troy ons, mengakhiri tren positif yang sempat mendongkrak harga hingga 3,3%. Meskipun demikian, pada perdagangan hari ini, harga emas di pasar spot terpantau menguat tipis 0,015% ke level US$3.370,4 per troy ons.

Penurunan harga emas dipicu oleh aksi ambil untung setelah harga mencapai level tertinggi dalam hampir dua minggu. Sentimen pasar juga dipengaruhi oleh ekspektasi terhadap nominasi pejabat The Fed oleh Presiden Trump.

"Ini adalah koreksi wajar, aksi ambil untung setelah kenaikan yang cukup signifikan. Kondisi ekonomi yang relatif stabil dan berkurangnya permintaan aset safe haven juga turut memengaruhi," ungkap seorang analis.

Kenaikan harga emas selama empat hari sebelumnya didorong oleh data tenaga kerja AS yang lebih lemah dari perkiraan. Hal ini meningkatkan ekspektasi pasar terhadap potensi penurunan suku bunga pada bulan September menjadi lebih dari 87%, meningkat signifikan dari sebelumnya 63%.

Emas cenderung menjadi aset investasi menarik saat terjadi ketidakpastian ekonomi dan suku bunga rendah. Suku bunga yang rendah membuat aset non-imbal hasil seperti emas semakin menarik.

Presiden Trump mengumumkan akan menunjuk calon anggota Dewan The Fed dalam waktu dekat. Pasar juga menantikan pengganti Jerome Powell sebagai Ketua The Fed.

Serangkaian data ekonomi AS yang kurang memuaskan mengindikasikan bahwa kebijakan perdagangan pemerintahan Trump mulai membebani pertumbuhan ekonomi.

Indeks Manajer Pembelian (PMI) dari Institute for Supply Management (ISM) turun menjadi 50,1 pada bulan Juli, di bawah ekspektasi 51,5. Penurunan ini menandakan perlambatan aktivitas jasa dan meningkatkan kekhawatiran tentang perlambatan pertumbuhan ekonomi AS.

Laporan penggajian AS yang lemah juga menunjukkan penambahan lapangan kerja yang lebih sedikit dari perkiraan, serta revisi yang meluas, mendorong tingkat pengangguran menjadi 4,2%.

Peluang penurunan suku bunga oleh The Fed pada bulan September kini hampir mencapai 90%, memberikan dukungan bagi harga emas karena suku bunga yang lebih rendah mengurangi biaya peluang memegang emas batangan yang tidak memberikan imbal hasil.

Investor juga mengamati dengan seksama keputusan Presiden Trump terkait kekosongan jabatan di dewan Federal Reserve menyusul pengunduran diri Gubernur Adriana Kugler pada 8 Agustus.

Scroll to Top