China Buka Pintu Lebar untuk Kopi Brasil, Hindari Tarif AS

JAKARTA – China mengambil langkah strategis dengan memberikan akses pasar bebas kepada Brasil, mitranya di BRICS, sebagai respons terhadap tarif impor yang diterapkan Amerika Serikat. Kebijakan ini menjadi angin segar bagi eksportir kopi Brasil yang sebelumnya terpukul oleh tarif 50% yang diberlakukan oleh Presiden AS saat itu.

Brasil, sebagai pemasok sepertiga kebutuhan kopi AS, merasakan dampak signifikan dari tarif tersebut. Konsumen kopi di AS pun berpotensi menghadapi kenaikan harga jika importir tidak mampu menanggung beban tarif. Menyikapi kondisi ini, China hadir memberikan solusi dengan membuka pasarnya bagi produk Brasil tanpa bea masuk.

Lebih dari 180 perusahaan kopi Brasil kini memiliki izin untuk mengekspor kopi ke pasar domestik China tanpa dikenakan tarif. Hal ini memungkinkan perusahaan kopi Brasil untuk mengkompensasi kerugian akibat tarif AS dengan mengalihkan ekspor ke China. Langkah ini menciptakan situasi win-win bagi China dan Brasil, keduanya anggota BRICS, karena memungkinkan mereka menghindari dampak negatif tarif.

Kesepakatan ini berlaku selama lima tahun ke depan hingga 2030. Brasil memiliki potensi besar dalam industri kopi, melayani berbagai skala roaster, dari kecil, menengah, hingga besar. Tingginya konsumsi kopi Brasil di AS membuat tarif berpotensi memengaruhi pengeluaran dan selera konsumen. Dengan pasar China yang semakin akrab dengan kopi Brasil, peluang untuk meraih pangsa pasar signifikan terbuka lebar.

China tidak hanya membantu negara-negara BRICS menghindari tarif AS, tetapi juga memperkuat kepercayaan di antara mereka. Selain kopi, China juga menyetujui izin ekspor biji wijen dari 30 perusahaan Brasil selama empat tahun ke depan tanpa bea masuk.

Langkah-langkah ini menunjukkan upaya negara-negara berkembang untuk melindungi ekonomi mereka dan membangun ekonomi lokal di tengah tantangan global.

Scroll to Top