Indonesia menghadapi tantangan besar dalam penanggulangan HIV/AIDS. Negara ini menempati peringkat yang mengkhawatirkan di tingkat global terkait jumlah orang dengan HIV (ODHIV) dan kasus infeksi baru.
Diperkirakan, pada tahun 2025, jumlah ODHIV di Indonesia akan mencapai lebih dari setengah juta jiwa. Sayangnya, masih banyak yang belum menyadari status HIV mereka. Dari mereka yang sadar, hanya sebagian yang mendapatkan pengobatan antiretroviral (ARV), dan lebih sedikit lagi yang berhasil menekan jumlah virus dalam tubuh hingga tidak terdeteksi.
Kasus HIV terkonsentrasi di beberapa provinsi utama, meliputi DKI Jakarta, Jawa Timur, Jawa Barat, Jawa Tengah, Sumatera Utara, Bali, Papua, Papua Tengah, Sulawesi Selatan, Banten, dan Kepulauan Riau.
Penularan HIV sering terjadi pada kelompok berisiko tinggi, seperti pria yang berhubungan seks dengan pria (LSL), waria, pekerja seks perempuan, dan pengguna narkoba suntik. Di Papua, penularan telah meluas ke masyarakat umum.
Selain HIV, Indonesia juga mengalami peningkatan kasus infeksi menular seksual (IMS), terutama di kalangan anak muda. Sifilis dan gonore menjadi perhatian utama. Bahkan, ada kasus sifilis kongenital, yang ditularkan dari ibu hamil ke bayi.
Untuk mengatasi masalah ini, pencegahan HIV sangat penting. Beberapa langkah yang bisa diambil meliputi:
- Abstinensia dan Kesadaran: Tidak melakukan hubungan seksual adalah cara efektif menghindari penularan. Skrining HIV perlu ditingkatkan, terutama bagi kelompok berisiko.
- Setia: Setia pada satu pasangan mengurangi risiko penularan HIV.
- Kondom dan Sirkumsisi: Penggunaan kondom saat berhubungan seks berisiko dan sirkumsisi pada pria dapat mencegah penularan HIV.
- Hindari Narkoba dan Gunakan Peralatan Steril: Hindari penggunaan narkoba, terutama narkoba suntik. Pastikan peralatan medis, terutama saat transfusi darah, selalu steril.
- Edukasi: Informasi yang benar tentang HIV sangat penting untuk meningkatkan kesadaran. Edukasi juga mencakup pentingnya pengobatan ARV dan kepatuhan minum obat.
Dengan upaya pencegahan dan pengobatan yang komprehensif, diharapkan Indonesia dapat mengurangi dampak HIV/AIDS di masyarakat.