Pemerintah Kota Palembang melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) mengimbau seluruh warga untuk meningkatkan kesadaran akan kebersihan lingkungan guna menekan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD).
Memasuki masa pancaroba, dengan perubahan suhu udara yang signifikan, risiko perkembangbiakan nyamuk Aedes aegypti, pembawa virus DBD, meningkat tajam. Kepala Dinkes Palembang menekankan pentingnya menghilangkan genangan air yang menjadi tempat ideal bagi jentik nyamuk untuk berkembang biak.
Sebagai langkah preventif, Dinkes Palembang telah mendistribusikan abate, serbuk pembasmi larva nyamuk, untuk ditaburkan di tempat-tempat penampungan air yang berpotensi menjadi sarang nyamuk. Tindakan ini diharapkan dapat memutus siklus hidup nyamuk penyebab DBD.
Selain pembagian abate, Dinkes Palembang juga menyediakan layanan fogging gratis. Namun, fogging tidak dilakukan secara sembarangan. Tim akan melakukan pemeriksaan lingkungan terlebih dahulu. Fogging baru akan dilakukan jika ditemukan jentik nyamuk di 20 rumah di sekitar lokasi yang dilaporkan.
Hingga awal Agustus 2025, tercatat lebih dari 100 kasus DBD di Palembang. Meskipun angka ini lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, Dinkes Palembang mengingatkan masyarakat untuk tidak lengah.
Gerakan 3M, yang meliputi menguras tempat penampungan air, menutup rapat wadah air, dan mendaur ulang barang bekas, terus digencarkan sebagai ujung tombak edukasi kesehatan di seluruh wilayah kota.
Dukungan aktif dari warga sangat dibutuhkan untuk keberhasilan upaya pencegahan DBD. Mari bersama-sama menjaga kebersihan lingkungan dan memerangi DBD dari lingkungan rumah masing-masing.