Gitaris Seringai, Ricky Siahaan, Tiba di Jakarta untuk Peristirahatan Terakhir

Jenazah gitaris ikonik Seringai, Ricky Siahaan, telah tiba di Indonesia pada Kamis (24/4) sore. Ricky menghembuskan nafas terakhir di Tokyo, Jepang, pada Sabtu (19/4) setelah tampil memukau dalam sebuah konser Seringai.

Setelah mendarat di Jakarta, jenazah musisi berusia 48 tahun ini langsung dibawa ke Rumah Duka Sentosa RSPAD Gatot Subroto.

"Sebagai ungkapan duka cita mendalam kepada sosok penting dalam sejarah band ini, kami bersama keluarga, dengan dukungan penuh dari Kedutaan Besar Republik Indonesia di Tokyo, telah mengatur pemulangan jenazah almarhum ke Indonesia yang tiba pada Kamis sore," demikian pernyataan resmi dari Seringai, Rabu (23/4).

Seringai kemudian mengumumkan jadwal rangkaian upacara persemayaman dan pemakaman. Setelah disemayamkan, keluarga dan kerabat akan mengadakan ibadah penghiburan pada Jumat (25/4) sore.

Acara dilanjutkan dengan prosesi adat, upacara tutup peti, dan ibadah pelepasan yang akan dilaksanakan pada Sabtu (26/4). Jenazah Ricky Siahaan akan dimakamkan pada Sabtu (26/4) siang setelah seluruh rangkaian acara selesai.

Pemakaman sang gitaris dan salah satu pendiri band high octane rock ini akan berlangsung di San Diego Hills Memorial Park, Karawang Barat, Jawa Barat.

"Sabtu, 26 April 2025. 09.30 WIB: Acara adat. 11.00 WIB: Upacara tutup peti, ibadah pelepasan. 14.00 WIB: Prosesi pemakaman," tulis informasi pemakaman yang diunggah di Instagram. "Lokasi pemakaman: San Diego Hills Memorial Park, Karawang Barat."

Rangkaian pemakaman ini berjarak sekitar satu minggu karena Ricky Siahaan meninggal dunia setelah tampil bersama Seringai di Tokyo, Jepang.

Proses pemulangan jenazah Ricky membutuhkan waktu karena harus melalui berbagai prosedur sesuai dengan peraturan yang berlaku di Jepang. Wendi Putranto, manajer Seringai, juga menjelaskan bahwa jenazah harus mendapatkan izin karena statusnya sebagai warga negara asing di Jepang.

"Prosedur clearance untuk kematian WNA secara mendadak cukup panjang dan sangat teliti di Jepang, makanya memakan waktu," ungkap Wendi pada Senin (21/4). "Di Jepang prosedurnya cukup ketat bila terjadi kematian WNA."

Wendi menambahkan bahwa sebagian rombongan Seringai telah kembali ke Indonesia. Mereka sebelumnya mendampingi Seringai dalam tur luar negeri, termasuk di Tokyo.

Sementara itu, istri Ricky Siahaan telah tiba di Jepang untuk mengurus proses pemulangan jenazah suaminya. Para personel Seringai juga tetap berada di Tokyo untuk mendampingi pihak keluarga hingga Ricky dapat kembali ke Jakarta.

Ricky Siahaan meninggal dunia setelah tampil bersama Seringai dalam sebuah pertunjukan di Tokyo, Jepang. Penampilan tersebut merupakan bagian dari tur Seringai Wolves of Asia Tour di Taiwan dan Jepang.

Berita duka ini pertama kali tersebar di kalangan musisi. Seringai melalui akun media sosial resmi kemudian mengumumkan kepergian sang gitaris beberapa waktu kemudian.

Kuartet high octane rock asal Jakarta ini sebelumnya menggelar tur konser mereka di kawasan Asia Timur selama 11 hari, mulai dari 10 hingga 21 April. Seringai memulai tur ke Taiwan, sebelum akhirnya tampil di Gekiko Festival, sebuah festival musik ekstrem metal di Jepang.

Scroll to Top