Mahasiswa di Taiwan Amputasi Kaki Demi Klaim Asuransi Rp23 Miliar

Seorang mahasiswa S1 di Taipei, Taiwan, membuat heboh setelah mencoba melakukan penipuan terhadap lima perusahaan asuransi. Ia merendam kedua kakinya dalam ember berisi es kering selama 10 jam, yang berujung pada amputasi.

Mahasiswa bernama Zhang tersebut, membeli beberapa polis asuransi dari lima perusahaan berbeda antara tahun 2005 hingga Januari 2023. Polis-polis tersebut mencakup berbagai jenis asuransi, termasuk kesehatan, jiwa, kecelakaan, perawatan jangka panjang, dan perjalanan.

Pada Januari 2023, Zhang bersekongkol dengan mantan teman SMA-nya, Liao, untuk mengklaim pembayaran asuransi. Mereka membeli es kering dan kembali ke kediaman Liao. Di sana, Zhang memasukkan kakinya yang telanjang ke dalam ember berisi es kering, sementara Liao mengikat Zhang ke kursi agar ia tidak bisa menarik kakinya. Proses ini berlangsung selama 10 jam. Liao juga mendokumentasikan kejadian tersebut dengan foto dan video.

Dua hari kemudian, Zhang mencari pertolongan medis dan didiagnosis menderita radang dingin parah hingga nekrosis tulang, sepsis, dan rabdomiolisis. Radang dingin tingkat empat ini mengharuskan kedua kakinya diamputasi.

Keduanya kemudian membuat klaim palsu kepada perusahaan asuransi, mengklaim bahwa Zhang mengalami radang dingin parah saat mengendarai sepeda motor di malam hari. Total klaim yang diajukan mencapai 41,26 juta dolar Taiwan (sekitar Rp23 miliar).

Meskipun satu perusahaan membayar 236.427 dolar Taiwan (sekitar Rp129 juta), empat perusahaan lainnya mendeteksi ketidakberesan dan menolak klaim tersebut. Kelima perusahaan asuransi kemudian melaporkan kasus ini ke polisi.

Pengadilan Tinggi Taiwan menjatuhkan hukuman dua tahun penjara dengan masa percobaan dua tahun kepada Zhang. Sementara itu, Liao, yang dianggap sebagai otak dari skema tersebut, menerima hukuman penjara enam tahun. Pengadilan menilai Liao yang merencanakan semuanya, sedangkan Zhang telah menanggung penderitaan akibat melukai diri sendiri dan telah mencapai kesepakatan dengan beberapa perusahaan asuransi. Kasus ini memicu reaksi keras di media sosial, dengan banyak yang mengecam tindakan Zhang dan Liao sebagai tindakan yang didorong oleh keserakahan dan kebodohan.

Scroll to Top