Sistem pembayaran digital kebanggaan Indonesia, QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard), siap melebarkan sayapnya ke kancah internasional. Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, mengumumkan bahwa dalam waktu dekat, QRIS akan dapat digunakan di Jepang dan China.
Targetnya, penggunaan QRIS di Jepang akan dimulai pada pertengahan Agustus 2025. Sementara itu, konektivitas QRIS dengan sistem pembayaran di China diharapkan dapat terealisasi pada akhir tahun ini.
Lebih lanjut, Perry menjelaskan bahwa QRIS juga akan diintegrasikan dengan kartu Nusuk, platform digital resmi Pemerintah Arab Saudi, guna memudahkan transaksi bagi jemaah umrah dan haji. Integrasi ini memungkinkan jemaah untuk menggunakan QRIS melalui dompet digital mereka untuk berbagai keperluan, tidak hanya untuk umrah.
Saat ini, QRIS telah sukses diimplementasikan di beberapa negara ASEAN, termasuk Malaysia, Singapura, dan Thailand. Di dalam negeri sendiri, QRIS telah digunakan oleh lebih dari 57 juta pengguna, dengan mayoritas pengguna, yaitu 39,3 juta, berasal dari kalangan pelaku UMKM.
Ekspansi QRIS ke berbagai negara ini merupakan bagian dari strategi untuk mendorong digitalisasi sistem pembayaran dan membuka peluang bagi UMKM untuk menjangkau pasar global yang lebih luas.