Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil mengamankan posisi di zona hijau pada penutupan sesi pertama perdagangan hari Kamis, 7 Agustus 2025. Indeks terpantau naik tipis sebesar 0,49% dan bertengger di level 7.540,77.
Pergerakan indeks selama sesi pagi bervariasi, dengan titik tertinggi di 7.580,55 dan titik terendah di 7.531,27. Aktivitas perdagangan cukup ramai dengan 272 saham mengalami kenaikan, sementara 343 saham lainnya terkoreksi, dan 341 saham stagnan. Total nilai transaksi mencapai Rp 9,31 triliun dengan volume 19,08 miliar saham yang berpindah tangan dalam 1,18 juta transaksi.
Sektor bahan baku dan konsumer non-primer menjadi pendorong utama penguatan IHSG, masing-masing mencatat kenaikan sebesar 3,42% dan 2%. Lonjakan harga saham AMMN sebesar 15,51% menjadi katalis positif bagi sektor bahan baku.
Saham AMMN, milik grup Salim, memberikan kontribusi signifikan terhadap pergerakan IHSG, menyumbang 36,81 poin. Tanpa kontribusi AMMN, diperkirakan IHSG berpotensi terperosok ke zona merah pada perdagangan siang ini.
Selain AMMN, saham-saham lain yang turut mendongkrak IHSG antara lain MDKA, BBRI, ASII, dan FILM.
Sebaliknya, saham-saham milik Prajogo Pangestu menjadi pemberat bagi indeks. Penurunan harga saham BRPT memberikan dampak negatif sebesar -4,35 poin, diikuti oleh BREN, CDIA, CUAN, dan PTRO.
Sentimen pasar hari ini diwarnai oleh antisipasi pengumuman hasil rebalancing indeks Morgan Stanley Capital International (MSCI) edisi Agustus 2025. Rebalancing ini diharapkan dapat memberikan dorongan bagi pergerakan pasar saham Indonesia.
MSCI dijadwalkan untuk mengumumkan penyesuaian komposisi indeks pada 27 Agustus 2025. Hasil evaluasi ini akan menentukan saham-saham Indonesia mana saja yang akan masuk atau keluar dari indeks MSCI, yang menjadi acuan penting bagi investor global. Perubahan konstituen ini dapat berdampak signifikan terhadap arus dana asing dan harga saham terkait.
Investor saham-saham konglomerat milik Prajogo Pangestu pun turut menanti hasil rebalancing MSCI, mengingat sebelumnya beredar kabar bahwa tiga sahamnya, yaitu BREN, PTRO, dan CUAN, berpotensi masuk dalam indeks tersebut.