Laporan terbaru Speedtest Global Index menobatkan Uni Emirat Arab (UEA) sebagai jawara kecepatan internet mobile global per Juni 2025. Dengan kecepatan unduh rata-rata mencengangkan, yaitu 546,14 Mbps, UEA meninggalkan jauh negara-negara lain dalam hal konektivitas seluler.
Qatar menempati urutan kedua dengan 517,44 Mbps, diikuti oleh Kuwait di posisi ketiga dengan 378,45 Mbps. Dominasi negara-negara Timur Tengah ini mengindikasikan investasi besar dalam infrastruktur jaringan mobile yang modern. Bahrain, Brasil, dan Bulgaria juga berhasil masuk sepuluh besar, menunjukkan bahwa kecepatan internet tinggi tidak hanya eksklusif untuk negara-negara Barat.
Kawasan Asia juga menunjukkan performa yang kompetitif. Korea Selatan membukukan kecepatan 218,06 Mbps, diikuti oleh Tiongkok dengan 201,67 Mbps, dan Arab Saudi dengan 198,39 Mbps. Denmark menjadi satu-satunya negara Eropa Utara yang berhasil menembus daftar ini, dengan kecepatan rata-rata 196,27 Mbps.
Sayangnya, Indonesia masih tertinggal jauh dalam perlombaan kecepatan internet mobile. Dengan kecepatan rata-rata hanya 41,24 Mbps, Indonesia berada di peringkat 87 dari 103 negara yang diukur. Angka ini sangat kontras dengan Malaysia yang telah melonjak ke posisi ke-17 dunia dengan kecepatan 156,55 Mbps.
Perbandingan ini menyoroti kesenjangan infrastruktur dan pemerataan layanan digital yang signifikan di Indonesia. Kecepatan internet di Indonesia, bahkan jika dikalikan tiga, masih belum mampu menandingi capaian negara tetangga.
Pemeringkatan ini didasarkan pada data yang dikumpulkan melalui pengujian kecepatan internet oleh pengguna Speedtest. Data tersebut mencerminkan pengalaman pengguna nyata dan memberikan gambaran akurat tentang performa internet di berbagai wilayah.