Respiratory Syncytial Virus (RSV) menjadi momok menakutkan bagi kesehatan bayi di seluruh dunia, terutama mereka yang berusia di bawah enam bulan. Infeksi virus ini dapat memicu gangguan pernapasan serius yang bahkan berpotensi fatal jika tidak segera ditangani. Data global menunjukkan jutaan bayi terinfeksi RSV setiap tahunnya, sehingga para ahli kesehatan terus meningkatkan kewaspadaan.
Di Indonesia, kasus RSV pada bayi masih cukup tinggi dan menjadi perhatian besar. Sayangnya, belum ada pengobatan khusus yang terbukti cepat dan efektif dalam mengatasi virus ini.
Mengenal Lebih Dekat Virus RSV
RSV adalah virus yang sangat menular dan kerap menyerang saluran pernapasan bagian bawah, menyebabkan bronkiolitis dan pneumonia. Virus ini menjadi penyebab utama bayi harus dirawat di rumah sakit, terutama pada usia di bawah satu tahun.
WHO mencatat bahwa sebagian besar kematian akibat RSV pada anak-anak terjadi pada bayi di bawah enam bulan, dengan negara berkembang mencatat angka kematian tertinggi karena keterbatasan akses layanan medis. Setiap tahun, RSV diperkirakan menyebabkan jutaan kasus rawat inap dan ribuan kematian global pada anak di bawah lima tahun. Virus ini diklasifikasikan menjadi dua genotipe utama, yaitu RSV A dan RSV B, yang keduanya berkontribusi signifikan terhadap penyebaran dan keparahan kasus.
RSV: Penyebab Utama Rawat Inap pada Bayi
Banyak orang tua belum menyadari betapa cepatnya RSV dapat menular dan menyerang bayi. Gejalanya seringkali mirip flu biasa, namun komplikasi yang ditimbulkan jauh lebih berbahaya. Infeksi RSV bukanlah masalah sepele yang dapat diabaikan begitu saja. Penyakit ini dapat memberikan dampak jangka panjang pada sistem pernapasan bayi. Kewaspadaan orang tua dalam mengenali tanda-tanda awal RSV sangat penting. Dengan penanganan yang lebih cepat, risiko gangguan serius pada paru-paru bayi dapat dikurangi. Infeksi RSV dapat berlangsung hingga dua minggu dan berpotensi menyebabkan gangguan paru jangka panjang, meski gejalanya ringan di awal.
Vaksinasi RSV: Perlindungan Sejak Dalam Kandungan
Para ahli kesehatan merekomendasikan pencegahan RSV sejak bayi masih dalam kandungan, karena sistem kekebalan tubuh bayi baru lahir belum mampu melawan infeksi dengan baik. Vaksin RSV sebaiknya diberikan selama masa kehamilan untuk memberikan perlindungan pada bayi setelah lahir. WHO menganjurkan pemberian satu dosis vaksin RSV pada trimester ketiga kehamilan, yaitu saat usia kandungan memasuki lebih dari 28 minggu. Dengan melakukan vaksinasi tepat waktu, risiko rawat inap akibat infeksi virus RSV dapat berkurang secara signifikan.