Kota Tasikmalaya menghadapi lonjakan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) yang mengkhawatirkan. Sejak awal tahun hingga April, tercatat 270 kasus dengan dua korban jiwa dan delapan pasien masih dirawat intensif di rumah sakit.
Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya menyoroti perubahan cuaca ekstrem sebagai pemicu utama peningkatan kasus ini. Distribusi usia pasien DBD pun beragam, mulai dari balita hingga lansia. Rinciannya, 58 kasus pada usia 0-5 tahun, 82 kasus pada usia 6-12 tahun, 32 kasus pada usia 13-18 tahun, 39 kasus pada usia 19-30 tahun, 45 kasus pada usia 31-50 tahun, dan 14 kasus pada usia di atas 50 tahun.
Pihak Dinas Kesehatan mengkhawatirkan potensi peningkatan kasus DBD lebih lanjut. Kurangnya kesadaran masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan di sekitar tempat tinggal menjadi faktor krusial. Masyarakat diimbau untuk secara rutin melakukan 3M (Menguras, Menutup, Mengubur) serta Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN), selain itu juga menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Inspeksi masih menemukan banyak jentik nyamuk di dalam rumah, seperti di dispenser air, gantungan pakaian, lubang pagar bambu, dan bak mandi.
Pemerintah daerah menekankan pentingnya pengendalian kasus DBD. Dinas Kesehatan tidak dapat bekerja sendiri dan membutuhkan partisipasi aktif masyarakat, terutama melalui program satu rumah satu jumantik. Edukasi terus digalakkan agar masyarakat lebih peduli terhadap kebersihan lingkungan, dengan harapan dapat menekan penyebaran DBD hingga tahun 2025.