TEHERAN – Pemerintah Iran mengeksekusi mati seorang ilmuwan nuklir bernama Rouzbeh Vadi atas tuduhan menjadi mata-mata untuk badan intelijen Israel, Mossad. Menurut putusan pengadilan, Vadi terbukti membocorkan informasi rahasia kepada Mossad terkait seorang rekan kerjanya yang tewas dalam konflik 12 hari melawan Israel pada bulan Juni lalu.
Rouzbeh Vadi, seorang ilmuwan nuklir yang tergabung dalam Institut Penelitian Sains dan Teknologi Nuklir di bawah Organisasi Energi Atom Iran, telah dijatuhi hukuman mati atas tuduhan spionase. Vadi, yang memegang gelar doktor di bidang teknik reaktor, sebelumnya pernah menulis makalah penelitian bersama para ahli nuklir senior Iran yang kemudian menjadi korban jiwa dalam konflik dengan Israel.
Menurut laporan, Vadi adalah lulusan doktoral dari Universitas Amir Kabir. Ia tercatat pernah berkolaborasi dalam penulisan makalah dengan Abdolhamid Minouhchehr dan Ahmad Zolfaghari, dua spesialis nuklir terkemuka yang tewas dalam perang tersebut.
Media milik pengadilan Iran, Mizan Online, mengkonfirmasi bahwa Rouzbeh Vadi telah dieksekusi setelah melalui proses peradilan dan pengukuhan hukuman oleh Mahkamah Agung. Informasi yang dibocorkan Vadi disebut-sebut berkaitan dengan seorang ilmuwan nuklir yang tewas selama agresi yang dilakukan oleh rezim Zionis.
Waktu penangkapan dan vonis hukuman mati terhadap Vadi belum diungkapkan secara rinci.
Pada pertengahan Juni, Israel melancarkan kampanye pengeboman terhadap Iran, yang memicu konflik yang diwarnai dengan serangan rudal dan pesawat nirawak balasan dari Iran. Serangan Israel menyebabkan jatuhnya korban jiwa dari kalangan komandan militer senior, ilmuwan nuklir, dan warga sipil.
Media lokal Iran melaporkan bahwa setidaknya belasan ilmuwan nuklir tewas dalam serangan Israel.
Setelah konflik berakhir, Iran berjanji untuk segera mengadili individu-individu yang ditangkap atas dugaan kerjasama dengan Israel. Sejak saat itu, pihak berwenang telah mengumumkan sejumlah penangkapan terhadap orang-orang yang dicurigai menjadi mata-mata Israel dan telah melaksanakan eksekusi terhadap beberapa orang yang terbukti bersalah bekerja dengan Mossad.
Iran dikenal sebagai negara algojo paling produktif kedua di dunia setelah China.